KOMPAS.com - Lupakan sejenak Bangkok, ibu kota Thailand yang metropolis dan penuh hiruk-pikuk. Saatnya berkunjung ke Chiang Mai, sebuah provinsi dengan ibu kota bernama sama di utara Thailand.
Kota Chiang Mai punya kawasan kota tua dengan 22 kuil berpagoda emas, pasar malam yang membentang satu kilometer dan buka setiap hari, serta tempat-tempat wisata kuliner dan belanja. Chiang Mai juga terletak dekat dengan Chiang Rai, provinsi paling utara Thailand yang jadi tempat favorit turis untuk berwisata alam.
BACA JUGA: Panduan Lengkap "Traveling" ke Chiang Mai, Thailand
Saat merencanakan liburan ke kota cantik ini, ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan. Dihimpun KompasTravel, berikut empat di antaranya.
1. Penginapan
Kawasan paling ramai dan diincar turis di Chiang Mai adalah Old City Wall. Ini adalah kawasan kota tua yang dikelilingi tembok tua peninggalan Kerajaan Lan Na yang berkuasa abad ke-13 hingga abad ke-18.
Di dalam Old City Wall terdapat banyak bangunan, juga kuil dengan pagoda berlapis emas yang tersebar di banyak titik. Selain galeri dan kafe, ada beberapa hotel dan homestay cantik yang bisa jadi tempat menginap.
Jika tidak menginap di Old City Wall, cobalah cari penginapan di kawasan Chiang Mai Night Bazaar. Meski kawasan ini seperti jalan biasa pada pagi hingga siang, mulai sore hingga malam hingar-bingar pasar malam selalu terlihat.
KompasTravel menginap di Dusit Princess, hotel bintang 4 yang terletak persis di depan Chiang Mai Night Bazaar. Harga untuk Standard Room di hotel ini, dalam rupiah, mulai dari Rp 518.000.
Beberapa hostel dan homestay yang bisa dipilih antara lain Supanich Guest House, You & Me Hostel, dan Chang Home Guest House. Harga per malamnya mulai dari 350 Baht (Rp 130.000)
2. Buat itinerary
Kota Chiang Mai bisa dijelajahi dalam dua hingga tiga hari. Jika punya waktu lebih, tak ada salahnya mengambil one day trip ke provinsi sebelah yakni Chiang Rai.
Banyak operator tur yang menyediakan one day trip ke Chiang Rai, dengan berbagai itinerary dan destinasi. Anda bisa menyambangi Elephant Camp, atau desa tempat tinggal Suku Karen yang terkenal oleh kawat tembaga yang menumpuk di leher para wanitanya.
BACA JUGA: Mengenal Suku Karen, Si "Leher Panjang" dari Thailand
3. Pasar malam