Untuk yang lebih suka menanti sembari duduk-duduk saja, bisa memesan mendoan dan teh hangat di warung dekat sekretariat. Tentu harus antre juga untuk mendapat mendoan pesanan karena mendoan baru digoreng begitu dipesan.
”Di sini makanan cepat dingin, namanya juga di kaki gunung. Tidak enak makan mendoan dingin. Apalagi kalau setelah berbasah-basah dan kedinginan di kali. Paling enak makan dan minuman hangat,” tutur Yanti, pedagang di dekat sekretariat Senatah.
Minum teh
Sementara menanti mendoan selesai digoreng, Yanti biasanya menyediakan teh yang harganya Rp 5.000 per teko besar. Satu teko cukup untuk mengisi hingga delapan gelas, bukan cangkir kecil. ”Ini daun mint yang direbus dan dijadikan teh. Bukan teh diberi aroma mint seperti yang disajikan di kedai-kedai kota. Gulanya asli, bisa pakai gula batu kalau mau,” ujar Jarot.
Soal minum teh, ada dua tempat lain di Ngargoyoso yang kondang. Pelancong bisa memilih Bale Branti yang tidak jauh dari Gadungan atau ke Rumah Teh Ndoro Donker. Bale Branti biasanya dipakai pengunjung rombongan besar.
Sementara Rumah Teh Ndoro Donker kerap disambangi pengunjung dalam kelompok lebih sedikit. Namun, tidak jarang juga pengunjung datang dengan bus sewaan ke Ndoro Donker. Hal yang jelas, keduanya sama-sama menyuguhkan teh dari Afdeling Kemuning yang sudah lama sohor sebagai salah satu penghasil teh dari Karanganyar.
Sajian utama di kedua kedai itu tentu saja aneka jenis teh yang diolah dari Afdeling Kemuning. Sementara untuk makanan, bisa dipilih makanan ringan atau makanan pengenyang perut.
Ada penganan khas Jawa, seperti timus, mendoan, tahu, dan pisang goreng. Tersedia pula menu hasil asimilasi kebudayaan Nusantara dengan mancanegara, seperti aneka mi, makanan dengan tambahan keju, hingga bakso.
”Makanan bukan yang utama untuk dinikmati di sini. Kalau sekadar makan, di Solo juga bisa. Ke sini karena ingin menikmati suasana. Makan dan minum sambil duduk di tepi kebun teh,” ujar Windri, warga Solo yang datang ke Ndoro Donker bersama keluarga dan sejumlah rekannya.
Kedai teh itu memang terletak persis di samping kebun. Sebagian pelancong malah berjalan-jalan di antara pohon teh sembari menanti pesanan mereka. Ada yang sibuk berfoto, ada yang hanya berjalan sambil bercakap-cakap dengan temannya. Sebagian malah membuat foto pranikah. Latar fotonya di kebun dan kedai.