Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Penghasil Cokelat Berkualitas Tinggi di Dunia

Kompas.com - 07/12/2016, 18:39 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lupakan sejenak Belgia atau Swiss yang terkenal sebagai negara populer penghasil cokelat. Di mata dunia, Indonesia adalah salah satu negara penghasil kakao berkualitas tinggi. Eksistensi cokelat Indonesia, khususnya Jawa sudah ada sejak tahun 1568.

"Begini kisahnya. Kakao ditemukan jauh sebelum kopi. Kalau biji kopi ditemukan di Ethiopia pada abad ke-10, kakao sudah ditemukan 3.000 tahun yang lalu oleh Suku Olmec di Meksiko," tutur Mervyn Pereira, Principal dari Chocolate School by Tulip saat presentasi dalam acara peluncuran minuman baru dari MAXX COFFEE di Kemang Village, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2016).

Pada tahun 1568, lanjut Mervyn, kakao dibawa dari Caracas (Venezuela) melintasi Samudera Pasifik menuju Moluccas Island alias Kepulauan Maluku. 

"Kemudian pada 1696, Dutch Governor Malabar (India) mengirimkan bibit kopi Arabika dari Maluku ke Batavia (Jakarta)," lanjutnya.

Produksi kopi di Batavia dimulai pada 1781. Mervyn mengatakan, perkebunan kopi terletak di Depok serta area yang kini terkenal sebagai Pondok Kopi. Pada 1781, kopi dari Batavia mulai diekspor ke luar negeri.

"Waktu itu hampir dua ton kakao diekspor ke Belanda. Indonesia adalah negara pertama, selain Amerika, yang mengekspor kakao ke luar negeri," papar Mervyn.

BACA JUGA: Sepatu Pria yang Terbuat dari Cokelat, Minat Mencicipi?

Produksi kakao di Nusantara mulai meluas. Mervyn menyebutkan, kini produksi kakao tersebar di beberapa wilayah terutama Sulawesi. Pada 1850, wabah melanda seluruh tanaman kopi di Batavia sehingga perkebunan pun dipindahkan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Namun sampai sekarang, produksi kakao terpusat pada usaha-usaha kecil para petani. Padahal kakao Indonesia terkenal berkualitas tinggi," tambahnya.

Pada 2015 Indonesia menempati peringkat ke-3 penghasil cokelat di dunia. Peringkat pertama adalah Cote d' Ivoire (Afrika), kemudian Ghana, Indonesia, Nigeria, Kamerun, dan Brasil.

BACA JUGA: Serunya Membuat Cokelat di Cokelat Tugu Yogyakarta

Namun sayangnya, dibanding kopi, "gaung" cokelat asli Indonesia tidak terlalu terdengar oleh masyarakat dalam negeri. Padahal sejarah dan eksistensi keduanya di Indonesia sangat bersinggungan.

"Warga kita sudah akrab dengan kopi Indonesia, namun belum dengan cokelat. Kamu mungkin hafal daerah mana saja yang jadi penghasil kopi populer, Toraja, Aceh Gayo, Mandailing, Bali, Papua... Namun bagaimana dengan kakao?" 

Oleh karena itulah, lanjut Mervyn, penting bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk mengetahui potensi cokelat terutama asal Jawa.

"Cokelat Jawa itu sangat terkenal di luar negeri. High grade dan harganya sangat tinggi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com