Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Keramik Kontemporer Terbesar Se-ASEAN Digelar di Jakarta

Kompas.com - 08/12/2016, 06:05 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran keramik kontemporer terbesar di Asia Tenggara, The 4th Jakarta Contemporary Ceramics Biennale (JCCB-4) tengah diselenggarakan di Galeri Nasional, Jakarta. Pameran dengan tema "Ways of Clay: Perspectives Toward the Future" ini dibuka untuk umum dari tanggal 7 Desember 2016 - 22 Januari 2017. Pameran ini menampilkan karya 41 seniman yang berasal dari 20 negara.

"Judul 'ways of clay' bagi pameran seni keramik ini bisa dianggap bermaksud menghubungkan perkara asal muasal (tanah liat) yang tak semuanya adalah watak yang hasilnya bisa dikenali, dengan keadaan hasil pada tahap selanjutnya ketika tanah liat itu dibakar menjadi medium keramik," tutur kurator pameran, Rizki A di Galeri Nasional, Rabu (7/12/2016). 

Lewat pameran ini, pengunjung dapat melihat karya seni lempung dan keramik dalam berbagai bentuk kontemporer atau masa modern. Tentunya dalam berbagai rupa yang menarik dan kisah di baliknya.

Eddie Prabandono disamping karyanya di Jakarta Contemporary Ceramics Biennale.

Contohnya seniman Indonesia, Eddie Prabandono yang membuat karya dengan menampilkan media campuran yakni kursi dengan susunan piring yang menggunung di atasnya.

"Saya menamakan karya ini Greedy atau serakah, yang mana saat seseorang duduk di kekuasaan ia akan tak pernah puas," kata Eddie saat ditemui KompasTravel di ruang pamer Galeri Nasional.

Ada pula karya seniman Jepang yaitu Ryota Shioya, yang merupakan cetakan lempung dari dua orang yang bersalaman. Karya itu dibentuk dalam konfigurasi lingkaran, menggambarkan hubungan dalam hidup manusia. 

Karya seni di JCCB-4 sangat menarik untuk disimak. Secara keseluruhan, tiap karya memiliki ciri yang berbeda. Pengunjung bebas menafsirkan arti di balik lempung dan keramik kontemporer ini.

Salah satu karya yang dipamerkan di Jakarta Contemporary Ceramics Biennale.

Para seniman yang berpartisipasi mengikuti program residensi terhitung sejak Agustus 2016. Sebanyak 20 seniman mengadakan workshop di berbagai studio yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali selama satu bulan. Para seniman ini berinteraksi dengan masyarakat, dan memproduksi karya dengan keterkaitan sosial serta kultural yang sebelumnya mereka dirasakan. 

Selain melihat deretan karya seni, pengunjung juga dapat mengikuti berbagai rangkaian acara JCCB-4. Mulai dari seminar bersama kurator dan seniman yang diselenggarakan pada Kamis (8 Desember 2017), tur galeri, pertunjukan langsung, workshop membuat keramik tiap akhir pekan, hingga membeli kerajinan keramik di pop-up store Art Shop Galeri Nasional Jakarta. 

Masuk ke dalam area JCCB-4 tak dipungut biaya sepeser pun. Pameran yaang diadakan tiap dua tahun ini buka pukul 10.30-18.00 WIB di Gedung A, B, dan C Galeri Nasional Indonesia, Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com