Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2016, 12:42 WIB
Sandro Gatra

Penulis

Suhu di dalam rumah kaca itu diatur tetap 20 derajat. Suhu itu lebih hangat dibanding di luar ruangan yang bisa mencapai sekitar 10 derajat ketika musim dingin.

Tanah yang digunakan pun khusus. Tanah itu melewati proses pembakaran agar gembur.

Mulai dari benih hingga bisa dipanen membutuhkan waktu tiga bulan. Satu pohon hanya menghasilkan satu buah melon.

Ketika dipanen, melon Ashimori memiliki berat 1,3 kg dan diameter 15 cm.

Untuk menikmatinya, potongan melon disarankan dimasukkan ke dalam kulkas terlebih dulu antara 3-5 jam sebelum dimakan.

Kami disuguhkan potongan melon dingin. Tampilan luar, daging melon hijau relatif tebal dan sedikit basah. Tekstur dagingnya berbeda dengan melon yang biasa dijual di Indonesia.

Saya penasaran untuk mencobanya. Ahh, rasanya "pecah" di mulut.

Lembut, kesan pertama begitu gigi mengunyah melon. Manisnya air dari daging melon meleleh di mulut. Benar-benar Oishii (lezat).

Berapa harganya? Saya tercengang mendengar harganya. Jika membeli langsung dari kebun, satu melon dihargai 2.500 yen atau Rp 287.500 (1 yen = Rp 115).

Jika sudah masuk ke pasar, harga melon sampai dua kali lipat atau sekitar Rp 575.000 per buah. Melon itu akan dimasukkan kedalam kotak khusus agar tidak rusak.

Melon produksi petani juga bisa dibeli ketika festival di Ashimori yang biasa digelar pada bulan Oktober setiap tahun.

Untuk saat ini, melon Ashimori hanya dipasarkan di wilayah Jepang. Namun, petani bersedia mengekspor jika ada pesanan dari negara lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com