Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Gajah Mungkur Jadi Ikon Kampung Kemasan di Gresik

Kompas.com - 23/12/2016, 17:21 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Di tengah-tengah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang dikenal sebagai salah satu kota industri di Indonesia, ternyata masih menyimpan sisa-sisa bangunan peninggalan sejarah yang cukup indah untuk disaksikan.

Salah satu di antaranya adalah Kampung Kemasan, yang lokasinya tidak jauh dari alun-alun Gresik. Tepatnya, di Jalan Nyai Ageng Arem-arem, Gang III, Kelurahan Pakelingan, Gresik, Jawa Timur.

Meski berada di pusat kota, ternyata bangunan-bangunan yang ada di Kampung Kemasan masih terjaga keasliannya, dengan rumah gajah mungkur sebagai ikonnya.

(BACA: Singgah di Gresik? Cicipi Nasi Krawu yang Langka)

“Untuk bangunan yang ada di sekitar sini, kurang lebih ada 21 rumah. Dan memang, rata-rata orang mendapuk rumah peninggalan orang tua saya ini sebagai ikon. Nggak tahu kenapa, mungkin karena paling besar di sini dan kerap kali menjadi jujugan (tempat rujukan) wisatawan,” tutur Ahmad Khoiri (34), anak pemilik rumah Gajah Mungkur, Jumat (23/12/2016).

KOMPAS.com/HAMZAH ARFAH Pemandangan rumah Gajah Mungkur di Kampung Kemasan, Gresik, Jawa Timur.
Menurut Khoiri, rumah yang kini hanya ditempati bersama ibunya, Nur Rahmah (70) merupakan keturunan keempat dari pasangan Jaelan (alm) dan Romlah (alm), sebagai pemilik awal. Rumah seluas 2.000 meter persegi yang terbagi dalam dua bangunan tersebut diklaim sudah berdiri sejak tahun 1881.

“Selama ini perawatan kami lakukan secara mandiri. Meski beberapa waktu lalu, pemerintah daerah sudah siap membantu revitalisasi. Karena rencananya, semua rumah yang ada di Kampung Kemasan mau dijadikan kawasan heritage,” jelasnya.

Mendengar paparan tersebut, Khoiri menyambut senang. Meski ia akan lebih dulu menunggu inisiatif dari pemerintah daerah setempat, seperti apa konsep yang bakal ditawarkan nantinya kepada para pemilik bangunan.

Karena ia berharap Kampung Kemasan menjadi kawasan heritage yang benar-benar diperhatikan untuk seterusnya. Jangan sampai setelah semua rampung diperkenalkan kepada masyarakat umum, terus dibiarkan begitu saja.

KOMPAS.com/HAMZAH ARFAH Salah satu sudut pemandangan rumah Gajah Mungkur di Kampung Kemasan, Gresik, Jawa Timur, Jumat (23/12/2016).
“Ini juga penting karena Kampung Kemasan bisa menambah ikon tempat wisata yang ada di Gresik. Jadi saya berharap, kalau konsep itu jadi dilakukan dapat berlangsung lama dan turun-temurun, tidak hanya satu atau dua tahun saja yang kemudian dilupakan orang, sehingga butuh keseriusan dari semua pihak terkait di sini,” paparnya.

Mulai Dilirik Wisatawan Mancanegara

Khoiri menjelaskan, dari waktu ke waktu kunjungan wisatawan ke Kampung Kemasan dan rumah Gajah Mungkur miliknya terus bertambah. Tidak hanya berasal dari wisatawan lokal, namun juga beberapa turis asing dari beberapa negara.

“Sekitar tiga bulan lalu, turis dari Eropa, Timur Tengah, maupun China sempat datang berkunjung ke sini. Mereka minta diantar oleh biro perjalanan wisata di Surabaya untuk diantar ke sini, karena penasaran melihat Kampung Kemasan setelah melihat dan membaca ceritanya di internet,” kata Khoiri.

Ia memaparkan, jika hal itu sebenarnya sebuah indikasi sinyal pariwisata yang bisa dikembangkan oleh pemerintah daerah untuk mendapatkan tambahan pemasukan daerah, asalkan bisa dikelola secara profesional.

KOMPAS.com/HAMZAH ARFAH Ahmad Khoiri saat memamerkan batik karyanya dengan motif gresik-an di rumah Gajah Mungkur, Gresik, Jawa Timur, Jumat (23/12/2016).
“Saya pun sempat ngobrol dengan beberapa turis yang berkunjung, yang katanya akan menceritakan pengalaman mereka di sini kepada teman-temannya ketika kembali ke negaranya. Nah, kalau sudah begini kan ada tanda jika Kampung Kemasan dan rumah Gajah Mungkur jadi rujukan tempat wisata. Tinggal bagaimana peran pemerintah daerah saja untuk memaksimalkannya,” ujar Khoiri.

Selain banyak dikunjungi wisatawan lokal dari beberapa daerah di Indonesia, Khoiri mengaku, tidak pernah menutup gerbang pagar rumah Gajah Mungkur. Pasalnya, setiap hari selalu ada warga yang berfoto di halaman dengan latar belakang rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com