Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Baru Liburan Keluarga bagi Turis China

Kompas.com - 11/01/2017, 09:28 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com - Bisa dibilang, mayoritas turis yang traveling ke berbagai belahan dunia kini berasal dari China. Bagi masyarakat China, keluarga adalah komponen penting dalam budaya termasuk vakansi. Imlek adalah momen terpenting untuk dihabiskan bersama keluarga, yang kini dilakukan dengan traveling bersama.

"Keluarga adalah komponen penting budaya China, dan saat ini banyak profesional muda mengatur perencanaan perjalanan dan pemesanan untuk keluarga besar mereka," ungkap Market Development Manager Wego North Asia, James Huang dalam rilis yang diterima KompasTravel, Selasa (10/1/2017).

Situs pencarian wisata yakni Wego melihat pertumbuhan jumlah wisatawan China, terutama segmen keluarga, semakin tinggi mendekati Tahun Baru Imlek.

"Ditambah lagi, cuti tahunan di China hanya berjumlah kurang lebih tujuh hari kerja. Jumlah yang sangat sedikit untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Liburan Tahun Baru Imlek adalah periode liburan terpanjang bagi penduduk China," jelas Huang.

BACA JUGA: Januari-November 2016, Lebih 1,3 Juta Turis China ke Indonesia

Huang melihat adanya tren di mana profesional muda menerbangkan orang tua dan keluarga ke tempat mereka bekerja atau ke sebuah destinasi liburan, tergantung di mana lokasi mereka.

"Di Wego, kami melihat jumlah anggota keluarga yang terbang bersama semakin meningkat. Tidak hanya Tahun Baru Imlek, banyak yang memanfaatkan libur panjang untuk menghabiskan waktu bersama keluarga," paparnya.

Para profesional muda ini, lanjut Huang, lebih memilih hotel yang ramah keluarga dan dekat dengan transportasi publik di kota-kota modern seperti Tokyo dan London.

Untuk destinasi di luar Asia, mereka akan memilih hotel yang dapat menyediakan makanan dengan selera China seperti bubur, dan hot pot, karena anggota keluarga yang sudah berusia lanjut kurang mampu beradaptasi dengan makanan Barat.

BACA JUGA: Sertifikasi Halal Restoran, Keluhan Menpar, hingga Turis China...

"Sejumlah maskapai juga telah merespons tren ini dengan membuka penerbangan langsung dari kota-kota di China ke destinasi populer di Asia," papar Huang.

Oleh karena itu, Huang melanjutkan, para pemain di dunia pariwisata perlu mendefinisikan ulang segmen keluarga pada wisatawan China.

Hotel bisa menyediakan menu lokal dan fasilitas transportasi ke jalan besar atau tempat wisata. Sedangkan maskapai bisa memfasilitasi para orang tua dengan memberi pilihan kelas Premium Economy dan Economy untuk anggota keluarga yang lebih muda.

"Tren ini akan terus berlanjut, dan tidak hanya terjadi saat Tahun Baru Imlek tapi juga sepanjang tahun. Terutama saat musim liburan," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com