Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Menu Ikan Bakar "Sekali Mati" di Manado

Kompas.com - 11/01/2017, 13:42 WIB

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Ada hal menarik dalam dunia kuliner di Manado, Sulawesi Utara, dalam beberapa waktu terakhir ini. Sajian menu ikan bakar lagi populer.

Walau sebenarnya Manado adalah kota tepi pantai yang sejatinya mudah mendapatkan ikan. Hampir di seantero sudut Kota Manado kini bertebaran rumah makan yang menawarkan menu utama ikan bakar berbagai jenis.

Kesegaran daging ikan menjadi andalan rumah makan-rumah makan ini. Orang Manado menyebutnya "ikan sekali mati" untuk mewakili rasa segar dan gurihnya daging ikan bakar di Manado.

(BACA: Ini Tiga Agenda Gelar Budaya di Manado Awal Tahun)

Prokem itu adalah ekspresi penikmat kuliner ikan bakar di Manado bagi ikan yang masih segar, karena begitu ditangkap, langsung didistribusikan ke rumah makan dan disajikan. Jadinya, ikan bakar di Manado bukan ikan yang sudah lama ditangkap dan disimpan di freezer.

Maklum, walau rumah makan ikan bakar cukup banyak tersebar, dan stok ikan yang juga banyak, tetapi pengakuan dari pemilik rumah makan, bahwa stok ikan mereka selalu habis. Sehingga ikan tidak lama disimpan dan berganti setiap hari.

Seperti yang terlihat di Rumah Makan Aikana yang berada di kawasan Pasar Bersehati Calaca Manado. Selasa (10/1/2017) malam, saat KompasTravel menyambangi rumah makan yang cukup terkenal ini, sekitar 60 pelanggannya rela menunggu saat ikan pilihan mereka dibakar.

(BACA: Ingin Pergi Sendiri ke Manado, Ini Tawaran Itinerary-nya)

Teknik pembakaran ikan merupakan kunci cita rasa sajian seafood ini. Dengan perhitungan besarnya api, lamanya pemanggangan dan proses sebelum dibakar, gurihnya daging ikan sekali mati akan meninggalkan rasa yang dirindukan di lidah.

"Tapi, jangan lupa, dabu-dabu juga adalah kunci utama dalam menikmati menu ikan bakar," ujar Lukman, warga Manado salah satu pelanggan Aikana.

Memang orang Manado dan Minahasa adalah jagonya dalam urusan menyantap rica (cabe). Dabu-dabu (sambal) merupakan hal penting bagi menu ikan bakar.

Seperti Lukman, banyak penikmat menu ikan bakar menjadi pelanggan tetap sebuah rumah makan hanya karena dabu-dabunya. Seperti yang disajikan di Aikana, dua jenis dabu-dabunya sungguh menggoda di lidah.

Dabu-dabu lemong yang terbuat dari cabe merah, irisan bawang dan tomat hijau dicampur dengan minyak kelapa tradisional, sedikit air dan perasan lemong (jeruk).

Lalu dabu-dabu bakar, yang terbuat dari gilingan cabe merah, bawang putih, bawang merah dan tomat yang dibakar dengan teknik meletakkan bara tempurung kelapa di atasnya.

Soal harga, rumah makan ikan bakar di Manado menawarkan variasi harga mulai dari Rp 30.000 untuk sepotong daging tuna, tindarung (blue marlin), oci, tude, hingga Rp 75.000 - Rp 100 ribuan untuk berbagai ukuran ikan kakap, bobara (kuwe), dan berbagai jenis ikan batu (karang).

Selain di Aikana, di kawasan Pasar Bersehati ini juga terdapat banyak rumah makan ikan bakar seperti yang tak kalah terkenalnya, Warung Makan Afisha.

Selain itu rumah makan ikan bakar yang juga populer di Manado adalah Rumah Makan Bakar Rica di Komo, Dabu-dabu Lemong di Boulevard Dua, Tuna House di Mega Mas, Ocean 27 di Malalayang, Angel Fish di Boulevard, serta Wisata Bahari di Bahu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com