Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopeng Kini Terus Berbenah

Kompas.com - 13/03/2017, 08:57 WIB

Tempat ini diperuntukkan untuk tetirah bangsawan Belanda atau ningrat pribumi.

Lambat laun, banyak warga Belanda lain membangun vila dan rumah peristirahatan di Kopeng. Pascakemerdekaan, hampir semua pejabat dan pesohor dari Jakarta pernah ke Kopeng.

Namun, munculnya praktik prostitusi terselubung sejak akhir 1990-an memberi citra buruk bagi Kopeng sehingga kawasan itu mulai ditinggalkan wisatawan.

Di sisi lain, sejak beberapa dekade lalu, warga di ceruk tiga gunung, yakni Merbabu, Andong, Telomoyo, berinisiatif membangun daerahnya dengan memanfaatkan potensi lingkungan hidup.

Ini yang membuat Kopeng pada sekitar 2010 ditetapkan sebagai desa vokasi oleh pemerintah daerah setempat.

Salah satu keunggulan khas Kopeng yang terus bertahan adalah sentra penjual tanaman hias di Dusun Dukuh, Desa Kopeng. Mayoritas penduduk di Dusun Dukuh menanam dan menjual tanaman hias.

”Dari 150 kepala keluarga, 85 keluarga mengembangkan bisnis tanaman hias,” ucap Ketua Kelompok Wanita Tani Tanaman Hias Yustina Lasinah.

Yustina berkisah, budidaya tanaman hias dimulai sejak tahun 1971.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com