Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Tinggal Wisatawan Hanya 2 Hari, Ini Solusi Pemprov Bali

Kompas.com - 16/03/2017, 21:08 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Lamanya masa tinggal (lenght of stay) wisatawan yang datang ke Bali menurun drastis dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Sejak tahun 2016 rata-rata hanya dua hari.

Padahal di tahun-tahun sebelumnya wisatawan ke Bali rata-rata akan bertahan selama lima hari.

"Biasanya lima hari tapi sekarang hanya dua (hari) length of stay-nya. Perlu ada yang dibenahi dari pariwisata Bali," kata Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta, di Denpasar, Kamis (16/3/2017).

Menurut Sudikerta, ada sejumlah faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Antara lain kondisi fasilitas umum yang kurang terawat.

(BACA: Mengejar Matahari di Bali)

Sudikerta mencontohkan di destinasi wisata Tanah Lot, Tabanan. Kondisi toilet umumnya sangat memprihatinkan. Tidak terawat dengan baik. Kondisi yang sama juga terjadi di sekitar Kuta.

"Wisatawan memang ke sana, tapi begitu mereka lihat toiletnya jorok mereka tidak mau datang lagi," tutur Sudikerta.

TRIBUN BALI/I MADE ARGAWA Wisatawan berfoto di area pantai di depan Pura Luhur Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, Minggu (12/6/2016).
Selain itu, lanjut Sudikerta, aktivitas wisata hanya terpusat di Bali Selatan yang meliputi Kabupaten Badung, Kota Denpasar, serta Gianyar. Padahal masih banyak potensi yang bisa digarap di wilayah utara seperti di Buleleng dan Karangasem.

Apalagi destinasi yang ditawarkan tidak ada yang baru, masih mengandalkan destinasi yang sudah ada.

(BACA: 20 Destinasi Bulan Madu Idaman, Bali Salah Satunya)

Hal ini menyebabkan wisatawan menjadikan Bali hanya sebagai tempat transit untuk selanjutnya menghabiskan masa liburan di daerah lain seperti Lombok dan Banyuwangi.

"Bali perlu destinasi baru, kalau tidak tamu akan banyak yang lari ke Lombok atau Banyuwangi," kata Sudikerta.

Untuk mengatasi rendahnya waktu tinggal wisatawan di Bali, Pemerintah Provinsi Bali mendorong penataan destinasi baru di Bali Utara.

(BACA: Perlu Kesabaran untuk Lihat Lumba-lumba di Lovina)

Misalnya dengan memanfaatkan wisata lumba-lumba, membangun infrastruktur menuju hutan lindung Bali Barat dan penataan Pura dan rumah ibadah lain untuk wisata spiritual.

KOMPAS/BENNY D KOESTANTO Wisatawan melihat dari jarak cukup dekat lumba-lumba yang muncul di permukaan di Pantai Lovina, Singaraja, Bali.
Selain itu Pemprov Bali juga menyiapkan skema membangun bandara bertaraf international di Bali Utara. Tujuannya agar tamu yang datang bisa langsung ke destinasi tanpa harus melalui Bandara Ngurah Rai yang letaknya di Bali Selatan.

"Tidak bisa hanya mengandalkan Bandara Ngurah Rai. Kalau mau kembangkan pariwisata di Utara harus ada bandara bertaraf internasional di sana," tambah Sudikerta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com