Terbayar
Kekaguman tak hanya disampaikan Jaelani yang datang jauh-jauh dari Mataram. Warga Sumbawa Barat, seperti Awaludin Ismail (47), juga tidak pernah melewatkan setiap kali ada kesempatan mengunjungi Mantar pada akhir pekan.
”Mencapai Mantar memang tidak mudah karena jalurnya menantang. Perjalanan itu akan terbayar ketika kita sudah ada di sini,” kata Awaludin, warga Seteluk yang datang bersama keluarga.
Tak mengherankan jika rombongan keluarga Awaludin begitu menikmati suguhan pemandangan sore itu. Seperti pengunjung lain, selain berswafoto, mereka juga membuat foto dan video keluarga. Rombongan itu baru pulang setelah lebih dari 1 jam berada di Mantar.
Menurut Awaludin, suguhan pemandangan sore itu sebenarnya belum lengkap. Ada satu pemandangan lain yang terlewatkan, yakni awan.
Mantar memang dijuluki sebagai ”Negeri di Atas Awan”. Pada pagi hari atau setelah hujan, pemandangan berupa laut dan daratan akan lenyap, berganti awan putih.
”Saat momen itu berlangsung, di depan mata kita hanya awan. Jika ke sini pagi hari, awan itu akan terlihat dahsyat, saat berpadu semburat sinar matahari terbit,” kata Awaludin.