Sebutan Negeri di Atas Awan untuk Mantar muncul setelah dirilis film berjudul Serdadu Kumbang pada Juni 2011 silam.
Film garapan sutradara Ari Sihasale yang juga ia produseri bersama sang istri, Nia Zulkarnaen, itu mengambil lokasi shooting utama dan bercerita tentang anak-anak Mantar.
Sejak saat itu, Mantar mulai populer dan cerita tentang keindahannya menjadi viral di media sosial. Wisatawan yang datang ke Mantar tidak hanya dari Nusa Tenggara Barat, tetapi juga luar, seperti Jakarta, Surabaya, Bali, dan Sulawesi.
Belakangan, Mantar juga menjadi tempat penyelenggaraan festival paralayang internasional, yang diikuti peserta dari China, Australia, Jerman, Finlandia, dan Malaysia.
”Saat ini, setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu, wisatawan yang datang 100 orang lebih. Mereka naik kendaraan sendiri seperti sepeda motor, atau menyewa mobil bergardan ganda yang kami sediakan,” kata Samsul Hidayat, pengemudi mobil sewa ke Mantar.
Mantar yang merupakan bagian Kecamatan Potatano terletak sekitar 18,5 kilometer dari Pelabuhan Potatano. Sebelum mencapai Mantar, pengunjung terlebih dahulu harus menuju Tapir di Kecamatan Seteluk.
Di Tapir, wisatawan bisa menyewa mobil bergardan ganda dengan ongkos Rp 40.000 per orang bolak-balik untuk mencapai Mantar dengan waktu tempuh sekitar 30-40 menit.
Desa budaya
Eksotisme Mantar tidak hanya terletak pada suguhan lanskap alam yang bisa dinikmati dari atas ketinggian. Kekayaan adat dan budaya yang bisa ditemukan di desa seluas 430 hektar itu adalah hal lain yang tak boleh dilewatkan.
Menyusuri permukiman warga, pengunjung akan disuguhi rumah-rumah panggung dari kayu.
Menurut Kepala Desa Mantar Abdul Salam, dari 1.344 warga yang tersebar di tiga dusun, yakni Mantar, Ai Taruma, dan Omal Sapa, mayoritas dari mereka adalah petani dan peternak. Lahan pertanian di Mantar amat subur.
Abdul Salam menambahkan, aktivitas masyarakat itu membuat Mantar kaya dengan adat dan budaya yang diwariskan dan dipertahankan turun-temurun.
Sebut saja budaya gotong royong yang dalam bahasa Sumbawa disebut basiru, mulai dari bercocok tanam hingga panen.