Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sangiang dan Tradisi Masyarakat Pesisirnya

Kompas.com - 17/04/2017, 07:18 WIB

Kapal Putra Afdal milik Ridwan salah satunya. Kapal dengan kapasitas 35 ton itu hampir 10 tahun digunakan untuk membawa barang dagangan ke Calabai, Dompu hingga ke Buton, salah satu pulau di Sulawesi Tenggara.

Pariwisata

Keunikan Sangiang tidak hanya berada di Sangiang daratan, tetapi juga Pulau Sangiang (Gunung Sangiangapi) yang berada sekitar lima kilometer dari daratan.

Sangiangapi memiliki dua puncak gunung api yang masih aktif, yakni Doro Api yang tingginya 1.949 meter di atas permukaan laut (mdpl), dan Doro Mantoi dengan tinggi 1.795 mdpl. Status Sangiangapi hingga sekarang adalah waspada.

Sangiangapi tercatat sudah 20 kali erupsi sejak tahun 1521, dan terakhir pada 30 Mei 2014. Menurut Ayang, erupsi pada 1953 membuat migrasi besar-besaran masyarakat yang tinggal di pulau ke Sangiang daratan.

Pada 1985, erupsi kembali terjadi, dan sejak saat itu kawasan kaki Sangiangapi kosong. Masyarakat dilarang tinggal di pulau itu.

”Gunung Sangiangapi oleh warga disebut dana mbari atau tanah keramat karena sudah tidak bisa ditempati lagi. Sejak saat itu hingga sekarang, kawasan gunung hanya digunakan untuk tempat bercocok tanam dan beternak. Tiap musim panen, warga biasanya ke sana,” kata Ayang.

Meskipun dianggap keramat oleh warga, Sangiangapi yang berada sendiri di tengah laut jadi daya tarik wisata.

Menurut Ayang, tidak hanya wisatawan lokal dari Bima dan Kabupaten Sumbawa, wisatawan asing yang naik kapal pesiar dari Bali atau Lombok menuju Komodo, Nusa Tenggara Timur, juga mampir di Sangiang.

Mereka biasanya turun dari kapal pesiar, lalu menyewa kapal warga menuju Sangiangapi sehari penuh. Biaya sewa kapal warga sekitar Rp 800.000.

Tentu aktivitas warga dan wisatawan di Sangiangapi tetap mendapat pengawasan dari Pos Pengamatan Gunung Api Sangiangapi.

Menurut Nur Hudha, petugas pengamatan di pos itu, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, mereka mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat dan wisatawan tidak mendekat dan beraktivitas di radius 1,5 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Sangiangapi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com