Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Holat di Rantau Prapat

Kompas.com - 08/05/2017, 10:16 WIB

Pohon balakka yang di daerah lain disebut juga pohon malaka, kemloko, atau indian gooseberry diperoleh dari hutan-hutan di sepanjang Bukit Barisan di Tapanuli Selatan.

Biasanya ia menghabiskan satu ikat balakka tiap minggu. Satu ikat berisi 20 batang sepanjang sekitar 1 meter.

”Ada yang pohonnya umurnya sudah 75 tahun, kami ambil cabang-cabangnya saja,” kata Lukman. Penyalur akan datang tiap dua minggu sekali.

Pakkat yang ia gunakan juga berasal dari hutan sepanjang Bukit Barisan di Tapanuli Selatan. Ia juga mendapatkan pakkat dari satu penyalur yang khusus menyalurkan pakkat di Rantau Prapat.

Menurut Lukman, holat adalah makanan raja khas Tapanuli Selatan. Sebelum membuka warung tahun 2012, ia lebih dulu meminta istrinya, Dedek, yang namanya menjadi nama warung itu, untuk belajar membuat holat dari neneknya di Tapanuli Selatan. Setelah mahir, Lukman dan Dedek membuka warung tahun 2012 di Rantau Prapat.

Warung Lukman merupakan rumah yang kamar tamunya disulap menjadi ruang makan yang penuh dengan bangku-bangku kayu sederhana.

Halaman rumah juga disulap menjadi ruang makan. Bangku-bangku kayu sederhana ditata, beratap rumbia, beralaskan tanah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com