Sutris selaku Koordinator Pokdarwis bagian Sarana dan Prasarana, mengatakan berbagai fasilitas tersebut dibuat dengan sukarela oleh warga. Kayu-kayu yang menjadi bahan gazebo hingga lintasan trekking pun hasil sumbangan warga.
“Dulu ini hutan aja mas, hanya sering dilewati warga setelah nyari rumput untuk ternak, ternyata pemandangannya bagus. Terus dicoba dikembangkan dengan modal warga seadanya, tapi sekarang cukup hits,” ujar Sutris, saat dikunjungi KompasTravel, Minggu (22/4/2017).
Menurut Sutris, Gancik sendiri berasal dari kata gawe mancik, yang berarti tempat berpijak. Di dekat destinasi ini memang ada destinasi legenda berupa tapak kaki Bima, tokoh pewayangan Jawa.
Jika ingin memperoleh pemandangan terbaik disini, datanglah dari pagi hari saat matahari terbit atau pada malam hari. Sunrise dari bukit ini berada di tengah Gunung Lawu dan Gunung Merapi, sedangkan jika malam hari terlihat kilauan lampu Kota Magelang yang menawan.
“Bagus tempat dan pemandangannya, walaupun lumayan cape mendaki, tinggal fasilitasnya aja (ditingkatkan), dan makanan. Cocok buat santai-santai melepas lelah,” ujar Wulan, wisatawan asal Salatiga yang menyambangi tempat tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan