Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Jadi Perhatian Utama

Kompas.com - 22/05/2017, 19:15 WIB

GIANYAR, KOMPAS - Pengembangan desa wisata dapat menjadi langkah untuk memajukan perekonomian desa di Indonesia.

Empat program prioritas, yakni pengembangan produk unggulan desa, badan usaha milik desa, serta pembangunan embung dan pembangunan sarana olahraga desa.

”Desa dapat mengembangkan potensi desa, termasuk pariwisatanya, sebagai produk unggulan desa,” kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo saat menghadiri pekan seni dan budaya bertajuk ”Ubud Royal Weekend” di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Sabtu (20/5/2017).

Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk mengembangkan desa yang memiliki potensi pariwisata.

(BACA: Bali Genjot 100 Desa Wisata Tahun Ini)

Setiap desa diyakini memiliki potensi ekonomi yang dapat dikembangkan dan dibangun. Pariwisata jadi potensi desa, selain pertanian atau perikanan dan lainnya.

Dana desa yang disediakan pemerintah untuk mendorong perekonomian desa cepat bertumbuh dan desa menjadi maju.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Homestay di Pulau Arborek, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Kamis (5/5/2016). Luas pulau berpasir putih dan dipenuhi homestay ini cuma 6 hektar. Desa Arborek pernah meraih juara satu sebagai Kampung Wisata Terbaik se Papua Barat. Berjalan kaki sepanjang pantai atau memasuki perkampungan sangat disukai wisatawan.
Ketua Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas Hiramsyah S Thaib menambahkan, kementerian bekerja sama dan berkolaborasi untuk pengembangan desa wisata.

Pembangunan desa merupakan wilayah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. ”Kementerian Pariwisata mendukung di sisi pengembangan kepariwisataannya,” jelas Hiramsyah.

(BACA: Desa Wisata Nglanggeran Raih Penghargaan di Singapura)

Di tempat sama, Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Agus Muharram mengatakan, koperasi menjadi sarana memasarkan produk-produk yang dihasilkan masyarakat di desa.

Itu sebabnya di desa yang memiliki potensi pariwisata perlu dikembangkan koperasi yang nantinya bisa menangani pemasaran produk.

Kementerian Pariwisata menargetkan pembentukan 20.000 rumah singgah (homestay) pada tahun ini untuk mendukung pencapaian target pariwisata. Rumah singgah untuk akomodasi wisata tersebut berada di desa, terutama desa yang menjadi tujuan wisata.

KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Desa Tamasari Banyuwangi mendapatkan penghargaan Desa Wisata Award dari Kementrian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi sebagai desa wisata terbaik dalam kategiri pemanfaatan jejaring bisnis
”Membangun pariwisata dapat melalui desa wisata Dengan memiliki 74.910 desa saat ini, Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan pariwisata di setiap desa,” ujar Hiramsyah.

Bali menjadi contoh pengembangan desa wisata. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan pengembangan 100 desa wisata hingga tahun 2018.

Sementara Ubud sebagai daerah wisata dikembangkan rumah singgah untuk wisatawan. Untuk pengembangan pariwisata di desa perlu dirumuskan fokus pengembangan. (COK)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 22 Mei 2017, di halaman 26 dengan judul "Desa Wisata Jadi Perhatian Utama".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com