MAGELANG, KOMPAS.com - Berbicara ragam kuliner, tentu di setiap daerah mempunyai ciri khasnya tersendiri. Berbagai hidangan kuliner dengan cita rasa yang nikmat dan lezat bisa anda temui di setiap pelosok daerah.
Salah satu ragam kuliner yang lezat ialah rengginang asal Magelang ini. Rengginang adalah makanan ringan atau camilan sejenis dengan kerupuk.
Rengginang telah menjadi legenda karena sudah dikenal dan populer dari dulu.
Selain rasanya enak, mungkin gurih dan renyahnya rengginang inilah yang membuat salah satu jenis kerupuk ini mempunyai banyak penggemar.
(BACA: 5 Camilan Paling Hit di Food Container Lebak Bulus)
Salah satu tempat pembuatan rengginang yang lezat tersebut berada di desa Tingal Wetan, Wanurejo, Borobudur Magelang, Jawa Tengah.
Adalah rengginang rengganis yang kelezatannya sudah sangat melegenda. Rengginang rengganis merupakan makanan tradisional khas Magelang yang sudah ada sejak lama.
Menurut Rohadi, salah seorang pegawai di pabrik tersebut, rengginang rengganis sudah ada sejak 15 tahun yang lalu.
Ketenaran rengginang borobudur yang dibuat dari beras ketan yang dikeringkan dengan cara dijemur di bawah panas matahari lalu digoreng mulai mengalahkan rengginang yang ada di kota-kota besar.
"Biasanya kami mulai mempersiapkan bahan-bahan dan peralatan untuk membuat rengginang ini mulai pukul 4 pagi," ujar Rohadi.
(BACA: 8 Camilan Khas Lebaran, Mana Favorit Anda?)
Di pabrik pembuatan rengginang rengganis tersebut, semua peralatannya masih menggunakan alat-alat tradisional.
Seperti tungku api dari semen untuk mengukus beras ketan, dandang besar untuk wadah mengukus beras ketan dan alat pencetakan rengginang yang masih manual.
Rengginang rengganis awalnya dijual oleh Sis Sriyanto selaku pemilik pabrik, dengan berjalan kaki dari rumah ke rumah. Kini ketekunannya tersebut telah membawa berkah tersendiri.
Selain kelezatan rasa dan renyahnya, rengginang rengganis banyak dicari oleh pelanggan.
Saat ini untuk membuat rengginang rata-rata menghabiskan bahan baku beras ketan 1,5 kuintal per hari atau rata-rata 1.000 bungkus per hari.
Hal tersebut lebih banyak dibandingkan dahulu sewaktu memulai usaha yakni sekitar 10-15 kilogram.
"Rasa gurih dan juga renyah pada rengginang ini memang sangat lezat. Apalagi, jika rengginang yang gurih dan renyah ini disajikan pada pagi hari dengan secangkir kopi pahit," kata Rohadi sambil tertawa.
Sebagai salah satu kue ataupun kerupuk tradisional Indonesia, nampaknya tidak banyak orang yang bisa membuat rengginang ini sendiri di rumah.
"Biasanya banyak juga pelanggan yang memilih untuk membeli rengginang mentah dan nantinya hanya tinggal menggorengnya saja di rumah," tambah Rohadi.
Menjelang hari besar seperti Idul Fitri, permintaan pesanan rengginang rengganis meningkat hingga 100 persen dibandingkan hari biasa.
"Tetapi sekarang pesanannya justru lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, karena sekarang kami mempunyai beberapa macam varian rasa," papar Rohadi.
Semula, rengginang di pabrik tersebut hanya memiliki satu rasa yakni original, yang hanya memiliki rasa asin dan gurih.
Saat ini pesanan untuk rengginang rengganis tersebut sangat banyak. Menurut Rohadi, biasanya orang-orang yang memesan Rengginan tersebut bisa dari berbagai luar daerah.
Harga per bungkus Rengginang Rengganis berkisar Rp 6.500 hingga Rp 7.000. "Rasa yang paling banyak dipesan biasanya rasa manis dan bawang," kata Rohadi.
Rasa renyah dan gurih rengginang rengganis ini akan membuat Anda tidak akan berhenti saat menyantap kelezatannya. Renyahnya rengginang tersebut sangat terasa di setiap gigitannya.
Apalagi saat rengginang tersebut baru saja turun dari penggorengan, rasa renyah dan hangat sangat nikmat ketika menyantap rengginang tersebut ditemani kopi atau teh hangat. (tribunjogja.com)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.