Nasi Bancakan, Kangen Nostalgia Pedesaan di Malang

Seperti penuturan Johanes (38), warga Jalan Ki Ageng Gribig yang mengajak keluarganya untuk bersantap bersama di Warung Rindu. Dia menilai, menu nasi bancakan ini lebih nikmat karena bisa makan bersama dalam satu wadah.

"Ini bisa saling berbagi makanan sehingga lebih gayeng. Makan lebih alami, karena selain pakai tangan, juga disajikan di atas daun pisang," katanya, Jumat (5/5/2017) malam.

Dia juga melihat menu yang disajikan termasuk lengkap dan murah, karena bisa untuk 3-4 orang. Tak hanya itu, lauk yang disajikan memang beragam dan rasanya lebih pas. Sajian nasi liwet pada konsumen juga membuat rasa gurih semakin kuat.

"Yang paling enak ada pada nasi liwetnya. Selain itu, dengan porsi segitu, tentu bikin perut jadi kenyang," katanya.

Konsumen lain, Endrika (32), warga Jalan Bandulan menilai, menu nasi bancakan ini memang berbeda dengan rumah makan lain. Nostalgia di pedesaan seperti dibawa dan disajikan di Warung Rindu ini.

"Ini memang berbeda, karena beberapa orang bisa menikmati bersama-sama makan di satu tempat," kata dosen Universitas Brawijaya ini.

Mengenai rasa, dia merasakan bahwa semua lauk pauk yang disajikan lebih sederhana, karena bumbu yang dimasak juga simpel. Namun itu yang membuat santapan lebih nikmat, karena berasa makan di desa.

"Yang paling enak nasi liwetnya. Selain gurih, matangnya juga pas," katanya. (Surya.co.id)