BANYUMAS, KOMPAS.com - Pernah cicipi masakan kraca atau keong sawah? Coba deh mampir di Purwokerto Timur. Tempat ini cocok untuk buka puasa bersama keluarga.
Aroma rempah-rempah semerbak di ruang dapur warung milik Chamlani (57), di RT 2/6 Jalan Kauman Lama, Purwokerto Lor, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Istrinya, Kusnani baru saja mengentas keong dari wajan berdiameter sekitar 1 meter, lalu memindahkannya ke bakul besar.
(BACA: Jajanan untuk Berbuka, Cobalah Kue Clorot)
Di luar, sejumlah pelanggan sudah mengantre untuk membeli menu keong yang masih hangat.
Ramadhan adalah bulan paling sibuk bagi keluarganya lantaran pekerjaan bertambah. Mereka nyaris tak pernah istirahat demi meladeni permintaan penggemar keong yang melonjak tajam di bulan suci ini.
"Di Banyumas sudah jadi tradisi, saat puasa menyantap hidangan keong. Saya sampai kewalahan menuruti permintaan yang berlebih," katanya, Jumat (9/6/2017)
(BACA: Mau Menu Buka Puasa yang Beda? Cobalah Ceker Judes Mak Lintang)
Permintaan keong di bulan Ramadhan meningkat hingga 500 persen dibanding hari biasa.
Omset penjualannya pun meningkat tajam hingga Rp 5 juta per hari.
Pelanggan bisa menikmati keong itu dengan membayar Rp 40.000 per kilogram. Chamlani juga melayani pembelian per porsi keong dengan berat 3 ons seharga Rp 15.000.
Menurut Chamlani, permintaan keong meningkat pada bulan puasa hingga H+10 Lebaran atau musim mudik berakhir.
"Saat bulan puasa, kebanyakan pelanggan adalah masyarakat lokal. Namun saat libur lebaran tiba, pelanggan berganti kebanyakan orang luar kota atau wisatawan yang singgah di Purwokerto," katanya.
Chamlani memulai usaha tersebut sejak tahun 1995. Ia memanfaatkan bakat istrinya yang gemar dan pandai memasak keong.