"Saya ajak kita bangga dengan kopi flores. Jangan merasa kopi di luar lebih enak dari kopi flores. Ternyata orang di sana puja-puja kopi flores. Kita mesti bangkit dan bangga dengan potensi yang dimiliki daerah ini,” kata Frans.
Staf Khusus Presiden, Gories Mere mengatakan rangkaian kegiatan Tour de Flores tahun ini telah mengangkat pariwisata dan nama Flores di media sosial.
“Terima kasih kepada panitia, Ketum PB ISSI, karena ikut mengangkat nama Flores. Kalau toh ada perbedaan, saya kira itu kita kesampingkan. Yang penting bagaimana media value-nya, nama Flores akan datangkan kesejahteraan dari seluruh dunia. Turis dari seluruh dunia datang ke NTT, khususnya ke Flores,” kata Gories.
Flores memiliki beberapa sentra produksi kopi robusta dan arabika yaitu Bajawa, Manggarai, Boawae, dan Lio. Kopi flores telah diekspor ke luar negeri, dan memiliki reputasi sebagai minuman bercita rasa khas.
Camat Kota Komba, Herman Jebarus mengatakan, kami bersama warga melaksanakan minum kopi serentak untuk mempromosikan kenikmatan kopi Flores. Kopi merupakan sumber pendapatan ekonomi masyarakat dalam setiap tahun.
"Kami mempromosikan kenikmatan minum kopi flores kepada peserta Tour de Flores di pinggir jalan Transflores untuk mereka lihat saat melintasi jalan raya Transflores. Kami bangga mempromosikan kekayaan alam, berupa kopi dari Pulau Flores,” kata Herman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.