BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dan Costa Cruise

Ini Alasan Melaka Diincar Turis Indonesia

Kompas.com - 24/08/2017, 08:11 WIB
Aningtias Jatmika

Penulis

KOMPAS.com – Keheningan hulu Sungai Melaka mulai terpecah. Buih-buih riam bergelombang, saling berkejaran. Dari buritan, di kejauhan terlihat bangunan-bangunan berwarna merah peninggalan Belanda.

Hulu Sungai Melaka memang jadi pijakan awal bila melakukan perjalanan dengan perahu sewaan. Jangan kaget akan banyak pemandangan yang membuat terkagum-kagum setelahnya.

Tepat ketika melewati kaki bukit St Paul, wisatawan yang menikmati pelayaran langsung disuguhi bangunan tua berwarna merah tadi. Plus, gudang-gudang tua di wilayah Chinatown di sekitarnya. Makin dekat, semakin jelaslah deretan bangunan berwarna-warni.

Kampung Morten, adalah salah satu tempat yang menarik dijadikan sebagai latar spot foto. Nama “Morten” diambil dari seorang Komisioner Pertanahan Inggris, JF Morten. Dahulu, ia dianggap berjasa karena telah meminjamkan uang kepada penduduk setempat untuk membeli tanah tersebut.

Maka dari itu, berhenti sejenak di Kampung Morten akan jadi pengalaman baru, karena sejarah kampung bisa dikulik lebih mendalam bila pelancong menyusuri kawasan yang diisi 85 rumah tradisional tersebut. Di sana ada opsi berjalan kaki gratis yang dimulai dari Villa Sentosa. Nah, itulah momentum berinteraksi dengan penduduk setempat sekaligus mencari tahu riwayat Kampung Morten.

Tak terasa, nikmatnya perjalanan dengan perahu akan berakhir di Muara Jeffy, yang cukup ditempuh dalam waktu 45 menit. Lokasinya berdekatan dengan Museum Maritime. Kalau sempat mengunjunginya, wisatawan bisa melihat replika kapal milik armada Portugis Flor de la Mar dari abad ke-16.

Banyaknya bangunan peninggalan Portugis, Belanda, dan Inggris, membuat Melaka atau yang juga dikenal dengan sebutan Bandar Melaka menjadi kota metropolitan yang paling bersejarah di Malaysia.

Ragam destinasi ini berhasil mengantarkan Melaka masuk dalam daftar "10 Destinasi Terbaik di Asia Tahun 2017" versi panduan perjalanan terkemuka Lonely Planet.

Zona historis utama adalah sebuah bangunan kolonial yang berada di wilayah Chinatown. Situs wisata sejarah ini bahkan telah lebih dulu ditetapkan sebagai situs warisan dunia atau World Heritage oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO) pada 2008.

Favorit turis Indonesia

Keberadaan Sungai Melaka yang membelah kota membuat Melaka jadi pilihan destinasi yang berbeda. Sepanjang perjalanan, wisatawan dijamin tak akan bosan. Selain bangunan bersejarah yang dicat berwarna-warni, ada juga mural yang dilukis oleh seniman jalanan di sepanjang sisi sungai.

Puas berjalan-jalan, jejeran makanan siap mengisi perut yang kelaparan. Soal kuliner, wisatawan Asia, khususnya Indonesia, juga tak perlu khawatir. Sebab, cita rasa masakan Melaka tak jauh berbeda dengan selera lidah wisatawan Indonesia. Makanan halal pun sangat mudah ditemukan di sana.

Indonesia memang merupakan penyumbang wisatawan terbesar ketiga di Melaka setelah Singapura dan China. Kompas.com, Kamis, (19/01/2017) menyebutkan, pada 2016, sebanyak 678.572 turis Indonesia mendatangi Melaka. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 14,75 persen dari tahun sebelumnya dengan jumlah turis 591.324 orang.

(Baca juga: Indonesia, Penyumbang Turis Terbanyak Ketiga di Melaka)

Kemiripan budaya menjadi salah satu alasan Melaka layak dipilih sebagai destinasi yang patut dikunjungi. Maklum, keramahtamahan warga lokal akan membuat pelancong Indonesia merasa di rumah sendiri.

Apalagi, bahasa yang digunakan pun mirip dengan bahasa Indonesia. Karenanya, tak sulit mengulik cerita dari mulut penduduk asli saat berjalan-jalan di sana.

Ilustrasi keluarga berpelesir dengan kapal pesiar.Dok Costa Cruise Ilustrasi keluarga berpelesir dengan kapal pesiar.

Sudah begitu, jarak Melaka dengan Indonesia cenderung dekat. Dari Tanah Air, ada banyak jalur transportasi yang bisa dijadikan pilihan, baik melalui laut, dan udara. Akan tetapi, bila ingin perjalanan yang lebih seru, cobalah perjalanan lewat laut.

Untuk menjangkaunya, kapal pesiar bisa jadi pilihan pelancong asal Indonesia. Tak seperti jalur transportasi udara, opsi ini membuat wisatawan bisa singgah ke tempat lainnya seperti, Penang dan Phuket.

Paket perjalanan seperti di atas bisa dimulai dari Singapura. Selama 5 malam, wisatawan akan diajak berpesiar berkeliling Phuket, Penang, dan Melaka menggunakan kapal pesiar Costa Victoria Singapore.

Tak perlu khawatir merasa bosan dengan perjalanan laut. Sebab, kapal pesiar ini dilengkapi berbagai fasilitas bergaya Italia yang akan membuat rileks para penumpangnya seperti jacuzzi, sauna, spa, hingga kelas memasak makanan Italia.

Ditambah lagi dengan jogging track, area fitnes dalam ruangan, serta kolam renang yang mengajak wisatawan agar tak melupakan olahraga walau sedang liburan.

Meski bergaya Italia, Costa Victoria Singapore juga menyediakan menu makanan halal sehingga wisatawan Muslim pun tak perlu repot memilih-milih makanan.

Kalau durasi 5 malam dianggap terlalu lama, coba pilih perjalanan dengan durasi 3 malam. Dari Singapura, wisatawan akan berpesiar ke tempat-tempat yang lebih dekat, yakni menuju Melaka, dan Penang.

Biayanya, mulai dari Rp 1.931.000. Harga ini sudah termasuk upgrade gratis untuk mendapat kabin dengan pemandangan laut (Oceanview Cabin). Anak-anak berusia di bawah 13 tahun pun tak memerlukan tambahan biaya. Akan tetapi, benefit ini bisa didapatkan dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Keuntungan lain saat ini, Anda bisa mendapatkan koper gratis saat memesan tiket perjalanan. Informasi lebih lanjut untuk memilih paket sesuai keinginan, bisa didapatkan di sini

Ingat, periode terbaik melakukan perjalanan kapal pesiar ada pada kurun waktu 17 November 2017—18 Februari 2018. Agenda selengkapnya bisa dicek di sini.

Sekarang, pilih tanggal terbaik dan rencanakan liburan ke Melaka!


Terkini Lainnya

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com