Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Mentan Anton Apriyantono Akan Daki 7 Puncak Gunung Tertinggi di Indonesia Dalam 100 Hari

Kompas.com - 09/10/2017, 18:16 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Pertanian (Mentan) era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2009, Anton Apriyantono (58) akan mendaki tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia dalam waktu 100 hari.

Anton akan mendaki bersama Tri Hardiyanto (27) dan Mila Ayu Hariyanti (28) dalam ekspedisi yang bertajuk "7 Summits In 100 Days".

"Awalnya Mila yang punya ide (mendaki 7 gunung) karena memang hobi dan kami mendaki bersama," jelas Anton selaku ketua tim ekspedisi dalam jumpa pers "7 Summits In 100 Days" di Jakarta, Senin (9/10/2017).

Anton mengatakan dalam pendakian itu, tim akan mencoba mendokumentasikan potensi pariwisata gunung di Indonesia. Selain itu, tim ekspedisi juga akan melakukan misi pelestarian lingkungan selama pendakian gunung.

"Kami akan melakukan promosi lewat media. Kami ingin kerjasama dengan media bagaimana promosi gunung-gunung terutama turis mancanegara. Banyak sebetulnya kelebihan gunung-gunung di Indonesia," jelasnya.

BACA: Bila Gunung Agung Erupsi, Menpar Siapkan Kapal Pelni Evakuasi Turis

Ekspedisi ditargetkan akan menghabiskan waktu selama 100 hari. Anton menyebut pendakian yang timnya lakukan akan menjadi yang tercepat di Indonesia.

Anggota tim ekspedisi 7 Summits In 100 Days, Tri, mengatakan kegiatan ekspedisi akan memakan waktu sekitar 86 hari. Namun, ia telah menyiapkan waktu maksimal 100 hari.

"Ekspedisi akan dimulai 10 Oktober dan ditargetkan selesai 31 Desember," ujarnya.

Anggota ekspedisi lainnya, Mila menyebut rencana ekspedisi pendakian tujuh gunung tertinggi di Indonesia sudah mulai tercetus sejak awal tahun 2017 tepatnya di bulan Januari. Awalnya, ia berpikir tentang pendakian gunung-gunung tertinggi di Indonesia.

"Saya cari pendaki Seven Summit Indonesia tercepat belum ada ketika saya cari. Saya juga gemas kenapa kenapa tolak ukurnya keberhasilan mendaki gunung itu ketika berhasil mendaki gunung di luar negeri. Kenapa kita gak daki ke gunung-gunung di Indonesia," ujar Mila.

BACA: Menpar Pantau Keadaan Gunung Agung sampai Pura Besakih

Pendakian tujuh gunung tertinggi di Indonesia akan diawali dari Gunung Bukit Raya (tertinggi di Kalimantan), Gunung Binaya (tertinggi di Kepulauan Maluku), Gunung Cartensz Pyramid (tertinggi di Papua), dan Gunung Latimojong (tertinggi di Sulawesi).

Kemudian, pendakian dilanjutkan ke Gunung Kerinci (tertinggi di Sumatera), Gunung Semeru (tertinggi di Jawa), dan Gunung Rinjani (tertinggi di Nusa Tenggara dan Bali).

Tri mengatakan pendakian akan memiliki waktu istirahat di masing-masing gunung. Setiap selesai mendaki, tim akan beristirahat terlebih dahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com