Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gupuh, Lungguh, Suguh", Sekali Seduh Kita Bersaudara...

Kompas.com - 23/10/2017, 07:52 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

Kegiatan tersebut juga dijadikan sarana silaturahmi dan reuni oleh masyarakat asli Banyuwangi yang tinggal di luar kota.

Seperti yang dilakukan Prabowo. Dia sengaja membuat halaman salah satu rumah warga Kemiren menjadi stan tempat reuni untuk masyarakat Banyuwangi yang lulus SD pada tahun 80, lulus SMP tahun 1983 dan lulus SMA pada tahun 1986.

Dengan megambil judul Eksist 8-83-86, banyak masyarakat Banyuwangi yang rata-rata lahir di usia 1966-1997 hadir di stan tersebut.

"Di sini kita sediakan beberapa meja dan kursi serta kopi lengkap dengan camilannya. Ada juga batik-batik Banyuwangi yang menjadi latar belakang jika mau foto bersama. Ini cara kamu mengambil peran untuk mengenalkan kegiatan Banyuwangi. Ngopi juga menyambung silaturahmi. Banyak mereka yang dari luar kota juga datang ke sini," kata Prabowo.

Ia mengaku setiap ada Festival Ngopi Sepuluh Ewu selalu membuka stan dan sudah berhasil mengumpulkan sekitar 300-an orang yang menjadi alumni sekolah Banyuwangi pada masa itu.

"Yang aktif ada 300-an orang, tapi anggotanya bisa 3 ribuan lebih, Bisa dibayangkan berapa jumlah sekolahnya dan siswanya. Ya akhirnya ketemu di sini," kata Prabowo.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan tradisi minum kopi merupakan tradisi warga Using yang menjadi simbol persaudaraan.

Mereka memiliki semboyan 'sak corot dadi sakduluran' artinya 'satu seduh kita bersaudara'. Sudah sepatutnya pemerintah daerah terus melestarikan budaya yang baik ini.

"Festival ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga semangat gotong royong. Masyarakat rela menyuguhkan secara gratis kopi dan makanan untuk semua orang yang bahkan belum dikenal. Meski terkesan sederhana namun cara ini ampuh untuk merajut persatuan di antara kita," kata Anas saat membuka Festival Ngopi Sepuluh Ewu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com