Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tempat Menemukan Kopi "Cold Drip" di Samarinda

Kompas.com - 23/08/2017, 10:06 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Coffee shop kini tak sekadar menjadi tempat minum kopi, namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Bersantai, menikmati waktu istirahat, hingga menyelesaikan pekerjaan sambil minum kopi mulai menjadi keseharian banyak orang.

Untuk menunjang kebutuhan itu, coffee shop berusaha menampilkan beragam jenis seduhan dan campuran kopi. Tak hanya disajikan panas, kopi dingin pun sudah banyak bermunculan. Metodenya pun beragam.

Di Samarinda, Kalimantan Timur, ada satu jenis penyajian kopi yang paling banyak diminati para penikmat kopi. Metode tersebut dinamai cold drip. Pengusaha kedai Republik Coffee, Nugraha Kris, mengatakan kini cara pembuatan kopi tidak itu-itu saja. Kalau dulu kopi hanya dikenal dengan kopi tubruk, sekarang tidak lagi.

BACA: Ini Rekomendasi Kopi Terbaik Indonesia yang Harus Anda Coba

 

Ada metode ice coffee atau kopi panas biasa yang kemudian dicampur es. Ada juga metode cold brew atau kopi yang diseduh dengan air bersuhu kamar. Namun yang kini paling banyak dicari adalah cold drip.

Cold drip itu seduhan kopi dingin. Metode cold drip punya alat khusus yang eksklusif dan berbeda dari metode kopi manapun. Prinsipnya adalah memaksimalkan lelehan es untuk mendapatkan ekstrak kopi,” kata Kris.

Dijelaskan dia, alat khusus ini memiliki tiga tabung yang disusun vertikal. Tabung paling atas diisi es, tabung kedua berisi bubuk kopi, dan tabung paling bawah merupakan tempat untuk menampung hasil ekstraksi kopi.

“Es perlahan mencair, kemudian tetesannya langsung jatuh membasahi bubuk kopi. Secara perlahan kopi terekstrak dan turun di tabung penampungan. Cold drip membutuhkan proses hingga 12 jam karena menunggu es mencair,” ungkapnya.

BACA: Tempat Minum Kopi Asyik Bergaya London di Yogyakarta

 

Lanjut Kris, kopi yang dihasilkan bisa dibilang istimewa. Acidity atau tingkat keasaman rendah, tidak kental namun cita rasa dan aroma kopi lebih menonjol, dan tentu saja aman bagi pencernaan.

“Prinsip yang ditekankan cold drip sebenarnya lebih ke arah bagaimana menciptakan rasa kopi yang dapat dinikmati pada musim panas. Sangat cocok di daerah tropis seperti Indonesia,” ujarnya.

Kris menjelaskan, umumnya penikmat kopi dingin mengeluhkan gangguan pencernaan. Namun metode cold drip dijamin aman dinikmati siapa saja. Karakter kopi yang dihasilkan pun tidak ditemukan di metode seduh lainnya.

Cold drip memiliki efek lebih rileks. Banyak orang yang selama ini mengaku mempunyai masalah dengan pencernaan karena kopi. Biasanya dengan cold drip lebih aman, karena relatif tingkat acidity-nya bersifat basa,” jelasnya.

BACA: Galyco, Ketika Es Kopi Gayo Bercampur Manisnya Leci

 

Selain disajikan utuh seperti espresso, kopi hasil cold drip bisa dicampur dengan bahan lainnya. Untuk kesan manis, bisa dicampur susu, krimer atau sirup. Jika lebih suka dengan minuman segar rasa fruity, kopi cold drip bisa ditambah lemon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com