JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh Indonesia untuk mengembangkan pariwisata pada tahun 2018.
Hal itu diungkapkan Menpar saat membuka acara Indonesia Tourism Outlook 2018: Prospek dan Tantangan Pariwisata Indonesia.
"Pengembangan destinasi kita (Indonesia) dikritik dalam hal enviromental sustainability. Kita dianggap tidak peduli dengan kelestarian alam. Lalu, tantangan selanjutnya di tahun 2018 adalah digital tourism," ujar Arief mengawali sambutannya sebagai keynote speaker di Hotel DoubleTree by Hilton, Jakarta, Rabu (1/11/2017).
(Baca juga : Menpar Ajak Lulusan STP Nusa Dua Bali Kembangkan Go Digital)
Menurutnya, ada tantangan selanjutnya untuk mengembangkan pariwisata adalah regulasi pemerintah. Arief menyebut ada 42.000 regulasi yang menyulitkan pengembangan pariwisata.
"Challenge lainnya adalah digital tourism. Itu yang sudah dibicarakan di forum UNWTO," kata Arief.
"Itulah tiga tantangan besar yang kita hadapi. Yang paling mudah dikembangkan itu pariwisata," tambahnya.
Indonesia Tourism Outlook 2018 digelar oleh Forum Wartawan Pariwisata. Acara tersebut menghadirkan pembicara-pembicara dari berbagai sektor pariwisata seperti Air Asia, AXA Indonesia, World Tourism & Travel Council, Kementerian Pariwisata, Trip Advisor, dan akademisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.