Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tantangan Pengembangan Pariwisata Tahun 2018

Kompas.com - 01/11/2017, 19:35 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh Indonesia untuk mengembangkan pariwisata pada tahun 2018.

Hal itu diungkapkan Menpar saat membuka acara Indonesia Tourism Outlook 2018: Prospek dan Tantangan Pariwisata Indonesia.

"Pengembangan destinasi kita (Indonesia) dikritik dalam hal enviromental sustainability. Kita dianggap tidak peduli dengan kelestarian alam. Lalu, tantangan selanjutnya di tahun 2018 adalah digital tourism," ujar Arief mengawali sambutannya sebagai keynote speaker di Hotel DoubleTree by Hilton, Jakarta, Rabu (1/11/2017).

(Baca juga : Menpar Ajak Lulusan STP Nusa Dua Bali Kembangkan Go Digital)

Menurutnya, ada tantangan selanjutnya untuk mengembangkan pariwisata adalah regulasi pemerintah. Arief menyebut ada 42.000 regulasi yang menyulitkan pengembangan pariwisata.

"Challenge lainnya adalah digital tourism. Itu yang sudah dibicarakan di forum UNWTO," kata Arief.

Salah satu spot foto favorit dengan payung merah di Hutan Pinus Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur.  KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Salah satu spot foto favorit dengan payung merah di Hutan Pinus Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur.
Menurutnya, tantangan-tantangan tersebut akan coba dihadapi oleh Indonesia. Pasalnya, lanjut Arief, Indonesia memiliki Presiden Joko Widodo yang konsentrasi di sektor pariwisata.

"Itulah tiga tantangan besar yang kita hadapi. Yang paling mudah dikembangkan itu pariwisata," tambahnya.

Indonesia Tourism Outlook 2018 digelar oleh Forum Wartawan Pariwisata. Acara tersebut menghadirkan pembicara-pembicara dari berbagai sektor pariwisata seperti Air Asia, AXA Indonesia, World Tourism & Travel Council, Kementerian Pariwisata, Trip Advisor, dan akademisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com