Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Jenewa, Kota Cantik yang Menginspirasi Susi Menantang Anies-Sandi

Kompas.com - 04/12/2017, 18:03 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

Naik transportasi publik sangatlah efisien. Apalagi, peta yang disediakan oleh pengelola sangat membantu memudahkan wisatawan menelusuri lokasi-lokasi yang menarik untuk disinggahi.

Salah satu trem yang bisa dicoba adalah nomor 15. Trem ini melalui jalur yang paling banyak dicari wisatawan: kompleks kantor PBB dan organisasi internasional, stasiun kereta Cornavin yang menghubungkan Jenewa dengan kota-kota lain di Eropa serta kota tua.

Kota Berbahasa Perancis

Posisi Swiss yang berada di tengah-tengah negara berpengaruh di Eropa menjadikan negara ini memiliki setidaknya empat bahasa nasional, yakni Jerman, Perancis, Italia, dan Roman. Satu kota bisa menggunakan bahasa yang berbeda dengan kota lainnya, meskipun sama-sama berada di bawah naungan negara Swiss.

Di kota-kota yang berada di utara dan timur laut, seperti Zurich, Bern, bahasa yang digunakan adalah Bahasa Jerman. Sementara itu kota-kota yang berada di tenggara seperti Lugano, menggunakan Bahasa Italia, dan kota di bagian timur seperti St Moritz menggunakan Bahasa Roman.

Khusus di Jenewa, bahasa yang digunakan di kota ini adalah Bahasa Perancis. Ini karena Jenewa berada di bagian selatan Swiss dan sebagian besar wilayahnya berbatasan dengan Perancis.

Seluruh tanda, rambu dan berbagai papan petunjuk yang ada di kota ini menggunakan Bahasa Perancis.

Namun, wisatawan yang berkunjung ke kota ini tidak perlu khawatir, karena warga kota serta para staf hotel tetap bisa berbahasa Inggris.

Memanjakan Pejalan Kaki

Salah satu cara untuk menikmati Kota Jenewa, terutama danaunya, adalah dengan berjalan kaki. Terdapat tempat untuk pejalan kaki atau promenade yang lumayan luas dan panjang yang bisa dipakai untuk menyusuri danau dari utara hingga selatan.

Terletak di sisi danau dan Quai Wilson, melalui promenade ini para pejalan kaki bisa menyusuri taman, museum hingga hotel kelas atas yang bersejarah di Jenewa.

Dari utara, bisa dijumpai museum sejarah ilmu pengetahuan. Museum kecil ini menyimpan sejumlah koleksi berbagai peralatan pengetahuan yang dibuat pada abad ke-17 hingga 19 seperti thermometer, teleskop, mikroskop, dan sebagainya yang pernah digunakan oleh para ilmuwan Jenewa.

Deretan hotel-hotel papan atas di pinggir Danau GenevaKOMPAS.com/BAMBANG P. JATMIKO Deretan hotel-hotel papan atas di pinggir Danau Geneva

Selanjutnya berjalan ke selatan, ada The Henry Dunant Museum. Museum ini didedikasikan secara khusus untuk Henry Dunant, pendiri Palang Merah yang lahir di Jenewa.

Semakin berjalan ke selatan, akan terlihat hotel-hotel papan atas. Sebut saja Hotel President Wilson yang mulai beroperasi pada 1962. Nama hotel ini diambil dari nama Presiden AS ke-28, Woodrow Wilson yang mencetuskan lahirnya Liga Bangsa-bangsa.

Selanjutnya ada juga Hotel Kempinski serta Beau-Rivage Hotel yang sangat bersejarah. Khusus untuk Beau-Rivage Hotel, hotel ini menjadi salah satu saksi perjalanan sejarah Eropa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com