Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kadal Beranak dan Hewan Berkeringat Susu di Tasmania

Kompas.com - 09/12/2017, 19:02 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

HOBART, KOMPAS.com - Salah satu yang menarik dari Tasmania adalah habitat hewan lokalnya yang amat unik dan beberapa di antaranya tak ditemukan di wilayah lain dunia.

Beberapa hewan unik itu dapat ditemukan para wisatawan di East Coast Nature World yang terletak di kota Bicheno, 185 kilometer timur laut kota Hobart.

Meski memiliki koleksi sejumlah hewan langka baik yang asli Tasmania maupun yang berasal dari negara lain tempat ini bukanlah kebun binatang.

Baca juga : Serunya Bertemu dengan Tasmanian Devil yang Asli

Tempat seluas 60 hektar ini merupakan sebuah tempat rehabilitasi hewan-hewan liar yang mengalami masalah misalnya terluka atau menjadi yatim piatu.

Tempat ini akan memelihara dan memulihkan hewan-hewan tersebut sebelum dilepaskan kembali ke alam liar pada waktunya.

Selain sang maskot tasmanian devil, hewan apa saja yang bisa dilihat di East Coast Nature World ini?

1. Kadal lidah biru

Kadal lidah biru.Kompas.com/Ervan Hardoko Kadal lidah biru.
Sesuai namanya, kadal ini memang memiliki lidah berwarna biru. Hewan ini banyak ditemukan di wilayah tenggara Australia termasuk Tasmania.

Mengapa lidah hewan ini berwarna biru? Ternyata lidah ini amat bermanfaat untuk membela diri saat terancam.

Jika merasa dalam bahaya kadal ini akan membuka mulutnya lebar-lebar dan menjulurkan lidah birunya yang kontras dengan warna mulutnya yang merah muda.

Lidah yang ukurannya, jika dijulurkan, sama besar dengan kepalanya itu diharapkan bisa menakut-nakuti musuhnya.

Baca juga : Suguhan Indahnya Teluk Wineglass Tasmania dari Ketinggian 240 Meter

Jika musuh tak takut, kadal ini akan mendesis, meratakan tubuhnya dengan tanah sehingga terlihat lebih besar.

Hal unik lain adalah, meski termasuk reptil, kadal berlidah biru ini tak bertelur. Kadal ini melahirkan bayi-bayinya.

Kadal ini termasuk jenis hewan ovivipar artinya telur mereka menetas di dalam tubuhnya dengan bantuan sebuah plasenta, seperti yang terjadi pada mamalia.

Nantinya, bayi-bayi kadal itu akan lahir dilindungi membran plasenta yang akan dimakan sang induk.

Biasanya, induk kadal berlidah biru ini bisa menghasilkan paling banyak 19 ekor bayi dengan berat 10-20 gram.

2. Wombat

Seorang staf East Coast Nature World, Tasmania menggendong seekor wombat yang berada di tempat itu.Kompas.com/Ervan Hardoko Seorang staf East Coast Nature World, Tasmania menggendong seekor wombat yang berada di tempat itu.
Hewan lucu menggemaskan yang layak Anda lihat di tempat ini adalah wombat, hewan khas Australia.

Wombat adalah hewan berkantung bertubuh gempal pendek dengan panjang maksimal sekitar satu meter, berbobot 22-39 kilogram, dengan bulu berwana abu-abu.

Sejumlah wombat yang berada di East Coast Nature World adalah hewan-hewan yatim piatu yang induknya mati karena tertabrak mobil.

Baca juga : Menelusuri Sejarah Kelam Tasmania di Port Arthur

Biasanya, para wombat yatim piatu ini dibawa untuk dipelihara selama kurang lebih dua tahun sebelum dilepaskan kembali ke alam liar.

Wombat tak memiliki musim kawin khusus karena mereka bisa melakukannya kapan saja. Namun, biasanya di Tasmania, wombat melakukan reproduksi pada Oktober hingga Januari dengan melahirkan satu bayi.

Di alam liar, wombat tak banyak memiliki predator alami kecuali anjing liar dan rubah. Saat terancam, wombat akan berlari ke dalam lubang persembunyiannya.

Wombat kemudian menghadapkan bokongnya yang keras ke arah si predator yang jika nekat menggigit bisa mengakibatkan rahang mereka patah.

3. Echidna

Echida, hewan khas Australia yang berkeringat susu.Kompas.com/Ervan Hardoko Echida, hewan khas Australia yang berkeringat susu.
Hewan mirip landak pemakan semut ini sungguh amat unik sebab meski termasuk mamalia, echida justru menghasilkan telur.

Bersama platipus, yang juga hewan khas Australia, echida menjadi spesies monotremata yang tersisa di dunia.

Echidna adalah hewan soliter, artinya lebih senang hidup menyendiri serta menggemari semut atau rayap sebagai makanan utama mereka.

Lidah echidna memiliki duri-duri kecil yang membantu hewan ini menangkap mangsa-mangsanya. Hewan ini tak memiliki gigi sehingga mereka menghaluskan mangsanya di antara lidah dan bagian bawah mulut sebelum menelannya.

Setelah kawin, echida betina hanya butuh waktu 22 hari untuk menetaskan telur-telurnya yang langsung masuk ke kantungnya.

Baca juga : Menikmati MONA, Museum Seni yang Bikin Tasmania Dikenal Dunia

Setelah keluar dari telurnya, bayi-bayi echidna yang berukuran amat kecil itu langsung mengisap susu induknya.

Hal yang unik adalah echidna, seperti hewan monotremata lainnya, tak memiliki puting susu. Induk echidna mengeluarkan susu dari pori-pori kulitnya yang kemudian diisap anak-anaknya.

Singkat kata, echidna mungkin salah satu hewan di dunia ini yang mengeluarkan keringat susu.

Bayi-bayi echidna akan tinggal di dalam kantung induknya selama 45-55 hari, selanjutnya induk echidna akan menggali tanah dan menaruh anak-anaknya di dalam lubang itu.

Induk echida lalu akan pergi dan hanya kembali lima hari sekali untuk menyusui bayi-bayinya itu selama tujuh bulan berikutnya.

Bayi-bayi echidna meninggalkan sarang dan induknya setelah mereka berusia satu tahun.

4. Quoll

Quoll, sepupu tasmanian devil.Kompas.com/Ervan Hardoko Quoll, sepupu tasmanian devil.
Hewan menarik berikutnya adalah quoll berekor bintik yang masih merupakan sepupu tasmanian devil.

Hewan karnivora berkantung ini banyak ditemukan di wilayah tenggara Australia dan Tasmania. Sementara jenis yang lebih langka ditemukan di wilayah utara Queensland.

Quoll pertama kali diketahui bangsa kulit putih melalui penggambaran Robert Kerr, penulis dan peneliti alam asal Skotlandia.

Baca juga : Menikmati Pesona Natural Tasmania

Quoll berekor bintik merupakan jenis terbesar dengan berat badan mencapai 3,5 kg (jantan) dan 1,8 kilogram (betina).

Hewan ini adalah binatang nocturnal atau aktif di malam hari dan menyantap berbagai jenis mangsa mulai dari burung, mamalia berukuran sedang, dan reptil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com