Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Ini Sajikan Augmented Reality bagi Turis Kunjungi Keraton

Kompas.com - 22/02/2018, 07:21 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor pariwisata salah satu yang kini sedang getol melakukan digitalisasi untuk menyongsong eranya. Bahkan gugusan keraton di Indonesia pun turut berinovasi dengan mengeluarkan aplikasi khususnya.

Aplikasi bernama My Keraton tersebut didesain khusus bagi wisatawan yang ingin berkunjung atau sekadar mencari beragam informasi valid tentang keraton-keraton di Indonesia.

Salah satu yang menarik ialah menu interaktif Augmented Reality. Menu tersebut bisa memberikan gambaran dan informasi tiap benda pusaka yang ada di keraton-keraton.

Baca juga : Ternyata Ada Ratusan Keraton di Indonesia

Caranya hanya dengan menghadapkan kamera ponsel ke benda pusaka tersebut, maka keluar berbagai informasi tentang benda pusaka tersebut.

Selain menu tersebut, aplikasi yang diinisiasi Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) ini juga menyajikan beragam informasi mulai sejarah keraton-keraton, keturunan-keturunannya, warisan pusakanya, warisan kebudayaannya, hingga kuliner khasnya.

Aplikasi My Keraton sebagai jawaban Keraton Nusantara untuk menyongsong era globalisasi.KOMPAS.COM/Muhammad Irzal Adiakurnia Aplikasi My Keraton sebagai jawaban Keraton Nusantara untuk menyongsong era globalisasi.
Semua tersaji dalam berbagai menu yang ada di aplikasi tersebut. Mulai news keraton, event keraton, busana keraton, adventure keraton, pusaka keraton, kuliner keraton, wisata keraton, dan augmented reality.

Menu adventure keraton bisa dimanfaatkan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke berbagai keraton Indonesia. Wisatawan akan dibimbing untuk mengunjungi beberapa tempat yang terkait dengan keraton tersebut, juga alternatif wisata di sekitar keraton.

Pangeran Raja Arief Adipati Natadiningrat, Sultan Sepuh Cirebon yang juga sebagai Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) mengatakan aplikasi tersebut sebagai salah satu strategi meningkatkan citra serta fungsi dan peranan keraton pada masyarakat.

“Ya kita tahu ke depan yang akan meneruskan ialah anak muda, makanya kita harus fasilitasi wisatawan muda dengan hal-hal baru ini. Keraton juga harus bisa menyesuaikan zaman dengan tetap menjaga adat tradisi budayanya," ujarnya kepada KompasTravel, seusai meluncurkan aplikasi tersebut di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Aplikasi My Keraton sebagai jawaban Keraton Nusantara untuk menyongsong era digital.KOMPAS.COM/Muhammad Irzal Adiakurnia Aplikasi My Keraton sebagai jawaban Keraton Nusantara untuk menyongsong era digital.
Developer aplikasi tersebut, Arya Mentari mengatakan aplikasi ini didesain untuk memperoleh beragam informasi secara praktis, terseleksi, juga valid, yang dibalut dengan vitur interaktif. Karena kendalanya ada jutaan informasi keraton di internet, yang memusingkan, diragukan validitasnya.

"Aplikasi android hadi salah satu senjata agar tak ketinggalan dengan potensi wisata zaman now," tuturnya kepada KompasTravel dalam kesempatan yang sama.

Menurutnya dalam aplikasi tersebut akan melibatkan ke 54 keraton seluruh nusantara, dengan seluruh informasinya. Namun saat ini wisatawan baru bisa menikmatinya di lima keraton di Pulau Jawa. Mulai Keraton Kasepuhan Cirebon, dua Keraton Yogyakarta, dan dua Keraton Solo.

Anda sudah bisa mendownload aplikasi tersebut di playstore untuk smartphone android. Selain itu bisa juga di laman webnya www.mykeraton.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com