Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar: "Swiss van Java", Garut Bisa Jadi Destinasi Wisata Unggulan

Kompas.com - 22/02/2018, 22:00 WIB
Ari Maulana Karang,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai bahwa Kabupaten Garut, Jawa Barat, bisa jadi destinasi wisata unggulan di Indonesia. Menurutnya, Garut sudah sejak lama dikenal sebagai Swiss-nya Jawa atau "Swiss Van Java" yang memiliki potensi alam yang spektakuler untuk dijadikan obyek wisata.

"Masyarakat Garutnya juga harus sadar wisata, dengan meningkatkan hospitality (kenyamanan) pada wisatawan," ungkap Arief seusai membuka gelaran event Gebyar Pesona Garut 2018 yang digelar di lapangan Ciateul di Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kamis (22/2/2018).

Menurut Arief, agar pariwisata di Garut bisa maju dan tak tertinggal dari daerah lain, salah satu syaratnya adalah adanya kesadaran masyarakat Garut akan potensi wisata yang ada. Mental masyarakat pun harus bisa lebih ramah dan terbuka pada wisatawan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya saat menaiki delman menuju tempat pembukaan Gebyar Pesona Budaya Garut, Selasa (22/2/2018)KOMPAS.com/Ari Maulana Karang Menteri Pariwisata Arief Yahya saat menaiki delman menuju tempat pembukaan Gebyar Pesona Budaya Garut, Selasa (22/2/2018)

Arief menegaskan, Kabupaten Garut tidak memiliki banyak pilihan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, sektor pariwisata di Garut harusnya bisa menjadi nomor satu untuk bisa mengembangkan perekonomian masyarakat.

"Cara terbaik adalah show them the money (tunjukan ke masyarakat uangnya), tidak perlu banyak pidato, tunjukan nilai komersialnya, pekerjaan ini (sektor wisata) bisa membawa kesejahteraan," katanya.

Dari data yang ada di Kemenpar sendiri, lanjut Arief, jumlah kunjungan wisatawan ke Garut tiap tahunnya rata-rata untuk wisatawan mancanegara baru sekitar 2.000 orang dan wisatawan nusantara 600.000 orang.

Agar tingkat kunjungan bisa meningkat, cara yang paling efektif adalah dengan cara menunjukkan sektor wisata bisa menghasilkan uang bagi masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dengan sendirinya mau mengembangkan potensi wisata di daerahnya.

Wisatawan melewati sisi Kawah Kereta yang termasuk di area Taman Wisata Alam Kawah Kamojang, Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (30/9/2016). Di Kawah Kereta, wisatawan bisa mendengar suara kawah seperti bunyi kereta api.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Wisatawan melewati sisi Kawah Kereta yang termasuk di area Taman Wisata Alam Kawah Kamojang, Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (30/9/2016). Di Kawah Kereta, wisatawan bisa mendengar suara kawah seperti bunyi kereta api.

Selain itu, Arief juga menekankan pentingnya upaya pemerintah daerah dalam menangani praktik pungutan liar di tempat wisata. Karena, praktik ini kerap terjadi di tempat-tempat wisata. Praktik pungli dikhawatirkan membuat wisatawan tidak mau datang lagi.

"Soal pungli itu jadi tugas Pemda agar diberantas karena memang sangat mengganggu wisatawan," tuturnya.

Kesadaran masyarakat Garut akan potensi wisata yang dimiliki daerahnya, sebenarnya sudah dimiliki. Namun, belum semua bisa sadar potensi ekonomi dari sektor wisata ini.

Dani, pengelola akun medsos Melong Garut misalnya, bersama beberapa kawannya sengaja mempromosikan potensi-potensi wisata alam di Garut lewat jejaring media sosial Melong Garut.

Trail Running di Gunung GunturArsip Goat Run Trail Running Series Trail Running di Gunung Guntur
Dari situ, tak jarang dirinya mendapat permintaan untuk mengantar tamu ke tempat-tempat wisata yang dipromosikannya.

"Alhamdulillah followers-nya sudah banyak, sekarang kami suka dapat permintaan antar tamu ke tempat-tempat wisata Garut," tuturnya.

Selain Melong Garut, beberapa akun media sosial yang mengenalkan potensi wisata alam di Garut pun saat ini sudah mulai dikenal masyarakat pengguna media sosial, diantaranya Jelajah Garut, Garut Turunan Kidul hingga hotel di Garut.

Arief meyakinkan, pemerintah pusat komitmen untuk mengembangkan pariwisata di daerah, termasuk Garut. Pihaknya pun akan berupaya membantu dengan ikut mempromosikan Garut, termasuk dengan memasukkan event Gebyar Budaya Pesona Garut dalam kalender 100 event bergengsi di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com