Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hadirnya Kebun Raya, dari Italia hingga Bogor

Kompas.com - 27/02/2018, 21:00 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebun raya saat ini banyak dijadikan alternatif wisata untuk menghilangkan penat. Padatnya lahan perkotaan dan banyaknya pembukaan hutan membuat kebun raya bagaikan oasis di padang pasir.

Selain fungsi wisata, kebun raya juga memiliki fungsi lain yakni tempat konservasi, habitat flora dan fauna, sosial ekonomi, ekologi, edukasi, dan kesehatan. Sejak pertama kali didirikan, kebun raya memiliki tujuan utama sebagai penelitian tanaman obat. Baru kemudian perkembangan zaman membuat kebun raya didirikan dengan tujuan lain.

Peneliti Senior Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Dr. Ir. Djoko Ridho Witonokata, ditemui dalam acara Focus Ggroup Discussion Gerakan Jaga Bhumi, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (27/2/2018), menjelaskan sejarah kebun raya di dunia di tiap zaman, seperti berikut:

1. Tahun 1545

Kebun raya pertama di dunia didirikan di Padua oleh Univeristy of Padua bernama Orto Botanico di Padova. Pembangunan kebun raya ini untuk meneliti tanaman obat yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia.

Sampai saat ini Orto Botanico di Padova masih eksis dan menjalankan fungsinya sebagai kebun raya. Orto Botanico di Padova juga mendapat predikat World Heritage Site (Situs Bersejarah Dunia) oleh UNESCO.

2. Abad 16-17

Kebun raya didirkan untuk kepentingan ilmu taksonomi. Djoko menyebutkan dahulu nama tumbuhan masih kacau balau, sampai Carolus Linnaeus menetapkan dua kosa kata untuk tata nama biologi, Ia dikenal sebagai bapak taksonomi modern.

Salah satu spot berfoto atau selfie lainnya di Kebun Raya Bogor yaitu kolam teratai, di depan cafe Grand Garden. Banyak wisatawan yang berfoto di depan kumpulan bunga teratai dengan ait mancur setinggi 10 meter yang menambah keindahan.KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Salah satu spot berfoto atau selfie lainnya di Kebun Raya Bogor yaitu kolam teratai, di depan cafe Grand Garden. Banyak wisatawan yang berfoto di depan kumpulan bunga teratai dengan ait mancur setinggi 10 meter yang menambah keindahan.
3. Abad 18-19

Pada era ini kebun raya tidak dikaitkan sebagai konservasi tumbuhan, melainkan untuk memelihara tanaman di luar negeri untuk dibudidayakan di kebun raya tersebut. Contohnya adalah Kebun Raya Bogor yang dirikan 1817.

Kebun raya yang memiliki nama asli Lands Plantentuin te Buitenzorg ini menjadi tempat pertama pemeliharaan kelapa sawit di Asia Tenggara. Meski induk kelapa sawit sudah mati, ada tugu yang dibangun untuk menandakan tempat induk kelapa sawit tersebut.

4. Abad 20

Kebun raya dibangun untuk konservasi alam karena banyaknya hutan yang hilang karena pertumbuhan manusia. Selain itu terdapat pula fungsi kebun raya lain yang berguna bagi makhluk hidup sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com