Raungan mesin jeep berkapasitas 4.500 cc pun kian terdengar ketika kami memasuki medan menanjak dan berkelok. Ya, kita sudah memasuki area salah satu hutan Kawasan Bromo yang banyak ditumbuhi pohon-pohon cemara.
Jalan yang berkelok-kelok membuat wisatawan rawan mabuk, apalagi bagi yang duduk menyamping di belakang jeep.
Bambang menyarankan bagi yang rentan mabuk, lebih baik duduk di depan. Namun, menurutnya tergantung kecakapan sopir dalam mengemudi, jika sopir mengemudi dengan baik maka penumpang tidak mual.
“Di kursi depan memang saya utamakan buat yang rentan mabuk, kalau nggak biasa duduk nyamping di belakang dengan jalan kelok-kelok memang bikin mual,” kata Bambang.
Pos-pos Pengamatan Matahari Terbit
Tidak lama, kita melewati Pos Dingklik, yang merupakan salah satu opsi melihat matahari terbit. Terdapat beberapa jeep yang memilih berhenti di sini, agar tidak terlalu jauh ke Puncak Penanjakan.
Selang tiga menit rombongan sampai di Bukit Cinta, bukit dengan ketinggian 2.680 meter di atas permukaan laut ini juga jadi opsi wisatawan berburu sunrise. Terdapat tembok besar bertuliskan Love Hill Bromo Tengger sebagai penanda sekaligus tempat berfoto.
Salah satu titik ter macet ialah Bukit Kingkong, tempat ini juga jadi opsi melihat keindahan Bromo yang dihias matahari terbit.
“Tapi yang terbaik tetap Penanjakan. Wisatawan yang jauh-jauh start dari Malang, Probolinggo, biasanya cuma sampai sini. Supaya mereka bisa turun duluan nanti ke Bromo siangnya,” ujar Bambang.
Tepat pukul 04.03 sampailah kami di Puncak Penanjakan. Deretan kios penjual gorengan, jagung bakar dan kentang bakar menggoda kami untuk beristirahat sejenak. Suhu kala itu 15 derajat celcius, tetapi angin yang terus berembus membuat dingin sangat menusuk.
Pagi ini fajar tiba sekitar pukul 05.00 WIB, tetapi wisatawan sudah memenuhi lokasi Penanjakan satu jam sebelumnya untuk mengamankan tempat duduk.
Posisi sunrise view di sini berupa tribun 10 tingkat berbentuk setengah lingkaran, tentunya menghadap timur. Tripod para kameraman sudah terpasang di berbagai sudut tribun, blitz kamera pun mulai bergatian merekam suasana.
Selain matahari terbit di sisi timur, Anda dapat meihat puncak Gunung Semeru berkumpul akrab dengan pegunungan Kaldera Tengger lainnya, yaitu Gunung Bromo, Gunung Kursi, Watangan, dan Gunung Widodaren.
Dari sini pula Anda bisa melihat gagahnya puncak tertinggi di Pulau Jawa, Puncak Mahameru (3.676 mdpl). Sebagian kawah Bromo, savana, dan lautan pasir pun terlihat dari atas sini, sungguh menakjubkan.
Bagi Anda yang pertama kali mengunjungi Bromo, jangan lewatkan destinasi ini. Pengorbanan bangun dini hari, dan guncangan di jeep akan terobati saat melihat indahnya sunrise bersama keluarga, pasangan, atau teman di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.