Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surabi Dimasak dengan Kompor Gas, Arang, atau Kayu Bakar... Mana yang Paling Enak?

Kompas.com - 07/05/2018, 13:25 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak cara untuk memasak surabi atau serabi. Pilihan biasanya jatuh pada kompor gas, arang, dan kayu bakar.

Medium pemasakan tersebut ternyata menciptakan aroma yang berbeda pada serabi.

"Kalau serabi yang dimasak pakai gas itu ada bau besi, seperti bau kimia," kata pemilik Soerabi Botak, Ian kepada KompasTravel, Kamis (3/5/2018).

Ian mengatakan serabi terbaik sebenarnya dimasak dengan kayu bakar. Berbeda dengan kayu yang sudah dijadikan arang.

"Kalau kayu boleh kayu apa saja, asal bukan kayu bekas bangunan. Ada aroma kayu bakar di surabinya, jadi wangi. Kalau arang ada aroma terbakar," jelas Ian.

Ian menduga tembikar untuk memasak surabi memiliki pori-pori, sehingga aroma kayu atau arang dapat menyerap ke surabi yang dimasak.

Proses pembuatan surabi.
KOMPAS/ALIF ICHWAN Proses pembuatan surabi.

Ia juga menambahkan jika memasak surabi dengan gas, harus menggunakan penggorengan besi dan sedikit minyak.

Teknik memasak surabi dengan gas dan penggorengan besi ini sebenarnya lebih banyak ditemukan di Jawa Tengah.

Hasilnya bernama serabi, lebih tipis, digulung, dan ada pinggiran yang garing.

Surabi sendiri lebih terkenal dari Jawa Barat. Daging surabi lebih tebal dari serabi, dan bisa dikreasikan dengan berbagai topping baik rasa asin atau manis.

Memasak surabi dengan kayu bakar atau arang memerlukan waktu sekitar 10 menit. Sedangkan dengan gas memerlukan waktu hanya sekitar 3-4 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com