Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriahnya Parade 1.001 Kuda Sandalwood dan Festival Tenun Ikat di Sumba Barat

Kompas.com - 08/07/2018, 14:20 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


WAIKABUBAK, KOMPAS.com - Parade 1.001 Kuda Sandalwood dan Festival Tenun Ikat di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), berlangsung meriah.

Kegiatan yang berpusat di lapangan Manda Elu, depan rumah jabatan Bupati Sumba Barat, Sabtu (7/7/2018), dipadati oleh ribuan warga dan wisatawan domestik dan mancanegara.

Dua acara yang telah menjadi event tetap nasional itu dibuka oleh Gubernur NTT yang diwakili Asisten II setda Provinsi NTT, Alexander Sena.

Hadir juga dalam acara itu, Konsul Timor Leste di Kupang, Fransisco M.C.P. Jeronimo, Perwakilan dari Kementerian, Anggota DPRD NTT Noviyanto Umbu Pati Lende, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, Bupati Sumba Barat Agustinus Niga Dapawole dan sejumlah pejabat forum komunikasi pimpinan daerah Sumba Barat.

Acara itu dimulai dengan Festival Tenun Ikat yang diikuti oleh 150 perempuan dengan mengenakan baju kaos orange yang dipadu dengan kain adat dari berbagai kecamatan di Sumba Barat.KOMPAS.COM/SIGIRANUS MARUTHO BERE Acara itu dimulai dengan Festival Tenun Ikat yang diikuti oleh 150 perempuan dengan mengenakan baju kaos orange yang dipadu dengan kain adat dari berbagai kecamatan di Sumba Barat.

Acara itu dimulai dengan Festival Tenun Ikat yang diikuti oleh 150 perempuan dengan mengenakan baju kaos oranye yang dipadu dengan kain adat dari berbagai kecamatan di Sumba Barat.

Ratusan perempuan tersebut kemudian duduk di tempat yang disediakan oleh panitia kemudian mereka masing-masing mulai menenun dengan motif kain tenunan yang berbeda.

Saat sedang menenun, para lelaki yang mengenakan pakaian adat, kemudian menunggangi sebanyak 1.001 kuda dan melakukan parade dengan titik start di depan kantor Camat Waikabubak, kemudian menyusuri jalan protokol di wilayah itu dan finish di depan rumah jabatan Bupati Sumba Barat.

Kepala Dinas Pariwisata Marius Ardu Jelamu mengatakan dua kegiatan ini sudah menjadi event tetap nasional yang digelar setiap tahunnya.

"Ini sudah kali yang kedua, kita gelar Parade 1.001 Kuda Sandalwood dan Festival Tenun Ikat. Kegiatan perdananya, digelar pada Tahun 2017 lalu,"ucap Marius kepada Kompas.com.

animo masyarakat dan wisatawan domestik serta mancanegara dalam mengikuti kegiatan ini sangat tinggi.KOMPAS.COM/SIGIRANUS MARUTHO BERE animo masyarakat dan wisatawan domestik serta mancanegara dalam mengikuti kegiatan ini sangat tinggi.

Dua kegiatan ini, lanjutnya, bertujuan untuk memperkenalkan ke pentas nasional dan dunia tentang budaya asli Sumba.

Marius pun berharap, branding Sumba akan semakin hidup. Sumba Barat, sebut dia, memiliki branding internasional yakni Nihiwatu sebagai hotel terbaik di dunia.

"Oleh majalah Focus asal Jerman, menulis bahwa Pulau Sumba sebagai salah satu pulau terindah di dunia. Ini branding yang kuat bagi NTT dan ini branding Indonesia," sebutnya.

Menurut Marius, animo masyarakat dan wisatawan domestik serta mancanegara dalam mengikuti kegiatan ini sangat tinggi. Itu terbukti dengan tumpah ruahnya ribuan orang di pinggir jalan tempat parade kuda berlangsung.

Dampak positif dari kegiatan ini, lanjutnya, masyarakat mulai terdorong untuk memelihara kuda Sandalwood karena mereka diberi apresiasi dan diberi tempat dalam pembangunan dengan cara ini.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com