Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menjajal Wisata Petualangan dengan "Touring" Motor

Kompas.com - 09/07/2018, 15:24 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu cara menikmati keindahan alam Indonesia ialah dengan bertualang menjelajahinya di atas "kuda besi", atau yang suka disebut touring.

Touring bagi seorang petualang (adventurer) bukan hanya memacu kedaraan di atas aspal. Tetapi juga soal menerjang trek-trek terjal, menelusuri bukit, hingga menemukan destinasi-destinasi wisata yang menakjubkan.

Salah satu penggiat alam bebas yang kini menggeluti dunia adventure touring ialah Dody Johanjaya. Mantan produser program TV petualangan itu kini sering menjelajah Indonesia menggunakan motor miliknya.

Baca juga: 4 Destinasi di Indonesia yang Cocok untuk Touring Naik Motor

Dody bertualang bersama komunitas dan kawan-kawannya ke berbagai pulau di Indonesia. Mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, hingga Nusa Tenggara Barat dan Timur.

Dalam acara talkshow bersama Avtech, salah satu brand perlengkapan outdoor Indonesia, Dody memaparkan tips-tips untuk menikmati hobi teranyarnya itu.

Beberapa sepeda motor hasil modifikasi Syndicate Motor Indonesia.Syndicate Motor Indonesia Beberapa sepeda motor hasil modifikasi Syndicate Motor Indonesia.
1. Mengenal dan menguasai motor

Hal yang pertama dan terpenting ialah mengenal dan menguasai motor yang akan digunakan bertualang. Terlebih jika motor tersebut terbilang tua, atau yang baru kita pakai jarak pendek.

"Pastinya harus mengenal dan menguasai motornya, apalagi kalau motor lama harus tahu penyakitnya apa saja, 'kambuh'nya kapan," ujarnya kepada KompasTravel seusai talkshow di gerai Avtech, Jakarta Timur, Jumat (6/7/2018).

2. Bekal untuk hal yang tidak diduga

Perbekalan harus cukup, bukan hanya untuk pengendara atau wisatawan saja. Motor pun harus dibekali berbagai kunci dan suku cadang untuk hal tak terduga.

Talkshow pendaki zaman now dengan pendaki zaman old di store avtech, Jakarta Timur, Jumat (6/7/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Talkshow pendaki zaman now dengan pendaki zaman old di store avtech, Jakarta Timur, Jumat (6/7/2018).
"Kita berharapnya sih tidak terjadi, tapi harus bawa bekal seperti kabel kopling, busi, kabel rem, lampu-lampu, sikring dan sebagainya," tuturnya.

3. Kenali destinasinya

Sama seperti mendaki gunung, wisatawan pun wajib mengenal dahulu destinasi-destinasi yang dituju. Bagaimana topografinya, bagaimana keindahannya, suhunya, masyarakatnya, dan lainnya.

Hanya saja bedanya dengan mendaki gunung, Anda tidak wajib menggunakan tour guide setempat. Menurutnya jika di gunung kita tersasar akan sulit menemukan ahli yang tahu medan sekitar pendakian.

"Sedangkan di jalan kita kalau nyasar sih selama ini bisa tanya-tanya warga, atau manfaatkan teknologi yang kejangkau sama maps (peta digital)," kata Dody.

Karakter mesinnya cukup baik, namun lebih cocok untuk jalan santai.Istimewa Karakter mesinnya cukup baik, namun lebih cocok untuk jalan santai.
4. Matangkan perencanaan

Terakhir, perencanaan yang matang juga menjadi hal terpenting wisatawan sebelum bertualang dengan roda duanya.

"Sebisa mungkin ya merencanakan kapan harus sampai di titik tertentu. Istirahatnya di mana? Bermalam di mana? Sampai mampir ke wisata mana saja?" pungkasnya.

Bagi Dody, sama seperti wisata petualangan lainnya, adventure touring ke destinasi-destinasi pelosok Indonesia pun penuh tantangan dan risiko. Tinggal bagaimana persiapan kita untuk menghindari risiko tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com