Pelaksana Tugas Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BSDA) NTT, Hans Nico Sinaga kepada Kompas.com, Senin (23/7/2018) menjelaskan, komodo tersebar di pulau-pulau kecil di kawasan utara Pulau Flores dan kawasan Selatan dari Pulau Flores.
Sinaga menjelaskan, komodo tersebar di kawasan Cagar Alam Wae Wul, di daratan Pulau Flores, di kawasan Kecamatan Komodo. Soal populasi binatang komodo di kawasan Pulau Flores masih diinventarisasi oleh pegawai yang ditempatkan di cagar alam tersebut.
“Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam NTT bersama dengan Yayasan Komodo Survival Program (KSP) terus melakukan pendataan lokasi penyebaran komodo dan jumlah populasinya,” katanya.
Catatan Kompas.com, komodo hidup di kawasan Pulau Flores dan tersebar di sejumlah pulau-pulau kecil. Memang populasinya belum didata secara resmi.
Pulau Flores disebut Pulau Komodo karena penyebarannya terdapat di sejumlah pulau kecil di Flores. Hanya belum dilaksanakan konservasi dan pengelolaannya, kecuali di Pulau Ontoloe, Riung yang dipantau terus oleh pegawai Balai Konservasi Sumber Daya Alam NTT. Beberapa tahun lalu, komodo di Pulau Ontoloe menetas.
Bahkan peneliti dari Yayasan Komodo Survival Program (KSP) sudah melakukan ekspedisi Komodo Flores di pesisir utara dan Selatan dari Pulau Flores.
Keprihatinannya adalah warga membunuh komodo dengan alasan binatang itu makan ternak mereka di sekitar perkampungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.