Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komodo Bersarang di Goa-goa Batu Pesisir Pantai Watu Payung Flores

Kompas.com - 11/08/2018, 16:11 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Beberapa kali penelitian dilakukan tentang keberadaan dan penyebaran binatang langka ini dengan memasang kamera pengintai di beberapa tempat. Hasilnya membuktikan keberadaan komodo flores di kawasan tersebut.

Memutuskan Ekspedisi Komodo Flores

Beberapa tahun lalu, Lembaga Komodo Survival Program (KSP) yang khusus melakukan penelitian tentang sebaran binatang komodo, baik di Taman Nasional Komodo maupun di kawasan Pulau Flores memutuskan melaksanakan ekspedisi Komodo Flores di bagian utara.

Saat itu Kompas.com bersama dengan tim peneliti dari lembaga itu bersama dengan staf BBKSDA NTT berlayar dari Dermaga Labuan Bajo menuju ke pesisir utara Pulau Flores.
Saat itu para peneliti memasang kamera pengintai di sekitar Pulau Boleng, Manggarai Barat dan Pulau Longos, Kecamatan Macang Pacar, Manggarai Barat. Saat itu Kompas.com hanya sampai di Pulau Longos.

Saat itu ditemukan kotoran binatang komodo berwarna putih. Selanjutnya Kompas.com memperoleh informasi dari peneliti Komodo Survival Program tentang keberadaan komodo di Pulau Longos.

Selanjutnya hasil ekspedisi komodo flores di pesisir Utara Pulau Flores diinformasikan oleh Project Manager sekaligus Peneliti Lembaga Komodo Survival Program, Achmad Ariefiandy kepada Kompas.com, Senin (30/7/2018) tentang keberadaan komodo flores di Pota serta di kawasan lain di Pulau Flores.

Ini informasi yang mengembirakan bagi semua kalangan di Indonesia maupun internasional.

Ariefiandy menjelaskan, berbagai upaya penelitian tentang komodo flores sudah dilakukan lembaga ini untuk mengetahui sebaran terbatas komodo flores, tempat tinggal serta makanannya.

Dia meluruskan informasi sebelumnya bahwa di Pulau Ontoloe tidak hidup rusa melainkan burung kelelawar sebagai pakan dari komodo flores di Pulau Ontoloe, Riung, Kabupaten Ngada.

Komodo Dianggap Hama

Hasil penelitian dari Lembaga Komodo Survial Program sebagaimana diinformasikan melalui pesan whatsapp yang diterima Kompas.com, Senin (30/7/2018) bahwa kecenderungan masyarakat Flores yang mengganggap komodo sebagai hama, yang disebabkan karena mereka tidak menerima manfaat dari kehadiran komodo.

Kedua, kegiatan Lembaga Komodo Survival Program (KSP) di Flores Utara (Pota-Riung) selama dua tahun terakhir yang berupaya untuk meningkatkan kesadaran di Pota dan Riung, serta upata peningkatan kapasitas masyarakat melalui serangkaian pelatihan dan studi banding.

Ketiga, upaya penanganan konflik masyarakat dengan komodo yang disebabkan binatang itu memangsa hewan ternak, karena pakan asli komodo yakni rusa sudah hilang di pesisir utara Flores.

Keunikan komodo di Pulau Ontoloe yang bisa bertahan hidup dengan beralih memakan kelelawar karena di sana tidak ada rusa. Kelima, upaya pemberdayaan masyarakat dan pariwisata Pota-Riung untuk mendukung konservasi binatang komodo di kawasan itu.

Pantai Watu Payung, Desa Nangambaur, Kecamatan Sambirampas, Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur. KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Pantai Watu Payung, Desa Nangambaur, Kecamatan Sambirampas, Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Keenam, tahun lalu lembaga ini mendirikan pusat informasi komodo flores di Pota, Kecamatan Sambirampas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com