“Di Indonesia hiu paus ditemukan hampir di seluruh perairan, termasuk Sabang, Situbondo, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku, Papua, dan Kalimantan. Tapi tempat berkumpulnya yang pernah teridentifikasi itu di Derawan, Gorontalo, dan Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC),” kata Aryo.
Selain itu, siklus reproduksi hiu paus berjalan lambat dan baru matang secara seksual pada usia 30 tahun.
Aryo menyebutkan, jumlah hiu paus yang terdeteksi berada di Perairan Derawan, Kalimantan Timur, per Maret 2018 adalah 61 jantan dan hanya terdapat 2 betina.
Baca juga: Viral Video Penyelam di Teluk Cendrawasih, Ini Aturan Berinteraksi dengan Hiu Paus
Hal itu semakin memperlambat proses reproduksi hiu paus.
“Kalau hiu paus terluka atau cidera, kemudian bisa mengakibatkan kematian,” ujar Aryo.
Oleh karena itu, keberadaan hiu paus sangat rentan terhadap kepunahan.
Bahkan, International Union for Conservation of Nature (IUCN) menyatakan hiu paus sebagai salah satu binatang yang masuk dalam daftar Red List dan berstatus Terancam Punah (Endangered).
Untuk itu, dalam berinteraksi dengan hiu paus, semua pihak diharapkan dapat menaati peraturan yang ada agar keberlangsungan hidupnya tetap terjaga.