Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Pertanian Desa Gejahan Kini Menjadi Lokasi Wisata Unik

Kompas.com - 04/11/2018, 15:09 WIB
Markus Yuwono,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wilayah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, terkenal sebagai wilayah yang lahan pertaniannya hanya bisa ditanami saat musim hujan atau tadah hujan.

Namun di beberapa kecamatan, yang memiliki sumber air yang melimpah lahan pertanian bisa ditanami selama setahun.

Salah satunya di Desa Gejahan, Kecamatan Ponjong. Sawah yang sepanjang tahun ditanami padi ini, tak jarang diserang hama.

Baca juga: Bersantai di Tengah Sawah Kota Malang

Untuk mengantisipasi serangan hama, dilakukan dengan penerapan lahan terpadu, artinya sekitar tanaman padi ditanami bunga atau tanaman yang menghasilkan serbuk sari, seperti bunga Selosia, dan bunga matahari.

Dengan berbagai bunga yang tumbuh disekitar lahan persawahan menjadikan lokasi persawahan menjadi indah dan dijadikan lokasi wisata.

Baca juga: 5 Sawah di Indonesia yang Cocok untuk Syuting Avengers

Untuk mempercantik lokasi yang dikenal Bulak Widoro, juga dibangun jembatan dari bambu dan rumah kecil dari kayu. Inilah yang biasa digunakan oleh wisatawan untuk berswafoto menggunakan gawainya.

Seorang wisatawan melewati jembatan bambu di Bulak Widoro, Desa Gejahan, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (2/11/2018). KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Seorang wisatawan melewati jembatan bambu di Bulak Widoro, Desa Gejahan, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (2/11/2018).
"Awalnya tumbuhan bunga ini hanya untuk mengurangi hama dan juga mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia," kata salah satu warga desa Gejahan, Riptanto Edy Wibowo, kepada wartawan, Jumat (2/11/2018).

Menurut dia, meski baru dikembangkan, lokasi sudah banyak dikunjungi masyarakat baik lokal maupun diluar kecamatan Ponjong.

Baca juga: Serunya Naik Gerobak Sapi Keliling Desa Melintas Sawah di Sleman

Tujuan utamanya memberikan wisata edukasi kepada masyarakat mengenai pertanian lahan terpadu yang bisa dilakukan siapa pun, sambil berwisata.

"Sudah banyak, tetapi memang belum dibuka resmi, nantinya ada tarif untuk memasuki spot selfie," ucapnya.

Penyuluh Pertanian Desa Gejahan, Heru Prasetyo menambahkan, lokasi tersebut memang dikembangkan untuk pertanian dengan penerapan lahan terpadu.

Wisatawan berjalan di jembatan bambu yang dibangun di Bulak Widoro, Desa Gejahan, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (2/11/2018).KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Wisatawan berjalan di jembatan bambu yang dibangun di Bulak Widoro, Desa Gejahan, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (2/11/2018).
"Selain tanaman padi juga ditanam tanaman yang menghasilkan serbuk sari. Sehingga jika ada tanaman tersebut, tanaman berbunga itu bisa menarik perhatian hewan seperti capung dan tawon. Harapannya mereka juga bisa memakan hama yang biasa menyerang padi," katanya.

Dijelaskannya, konsep ini juga untuk menarik anak muda yang ada di Desa Gejahan untuk turun ke sawah. "Jadi yang mengelola bunga itu para pemuda di sini, para petani tetap mengelola sawahnya tanpa mengurusi bunga, sehingga tetap fokus bertani," ujarnya.

Camat Ponjong, Johan Eko Sudarto mengatakan pihaknya mengapresiasi generasi muda dalam mengembangkan lahan pertanian.

"Pengembangan lahan pertanian menjadi lokasi wisata ini harus didukung, karena tidak hanya sektor pertanian yang dikembangkan, tetapi sektor lainnya. Sehingga bisa meningkatkan sektor perekonomian, dan juga menarik generasi muda ke sektor pertanian," ucapnya.

Apalagi saat ini, lanjut Johan, Kementrian Pariwisata sedang menggagas wisata digital dimana menyediakan lokasi untuk berswafoto dan promosi melalui media internet.

Bulak Widoro, Desa Gejahan, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (2/11/2018).Kompas.com/Markus Yuwono Bulak Widoro, Desa Gejahan, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (2/11/2018).
"Semua pihak harus mendukung pengembangan wisata di sini, sehingga wilayah lainnya di sekitar Desa Gejahan bisa ikut berkembang karena kehadiran wisatawan," katanya.

Salah seorang wisatawan asal Wonosari, Anjar mengaku melihat postingan di sebuah akun instagram. Lalu bersama keluarganya datang ke bulak widoro. "Lokasinya sejuk, juga ada kudanya untuk bermain anak-anak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com