Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babah Akong dan Pohon Bakaunya...

Kompas.com - 16/01/2019, 08:12 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Setelah lewat dari jembatan bambu, kami tiba di sebuah area berpasir. Di situlah Babah Akong menanam bibit-bibit bakau yang baru. Perkara yang dia cemaskan adalah gangguan hewan-hewan liar. Dia melakukan pengecekan dan tanamannya masih baik-baik saja.

Orang tua itu tersenyum sumringah. Selama ini istri dan anak-anaknya juga sering membantu dia. Akan tetapi, dalam perkara menyemaikan benih bakau, semuanya harus berada di bawah koordinasinya.

“Saya yang tunjuk tempat-tempat mana yang harus tanam,” katanya. Tentu saja, dia memang tak mau bakau-bakau itu ditanam secara asal-asalan.

Saya amati, di lokasi pantai pun tak terdapat onggokan sampah sama sekali. Babah Akong sangat berdisiplin untuk hal ini. Ada beberapa kayu penanda yang dibuatnya dan bertuliskan: "Dilarang Membuang Sampah".

Babah Akong juga beruntung. Kerja kerasnya menyajikan estetika lanskap alam yang jatmika.

Musababnya, selain kejernihan laut, pada salah satu sisi lokasi berpasir terdapat genangan air laut yang membentuk ceruk danau mungil. Warnanya kehijauan dan kadar garamnya jadi berkurang tersebab pengaruh pohon bakau.

Namun, Babah Akong barangkali tak memedulikan itu. Yang paling adiluhung buatnya adalah dendam juga kegelisahannya telah tersalurkan. Dia membalas dendam bukan dengan menabuh gendang kebencian terhadap alam tempat tinggalnya.

Dia malah berdamai dengan alam. Saya ingat betul kata-kata dia ketika kami hendak kembali ke rumahnya.

"Kita tidak boleh lari dari alam. Kita harus dekat dengan alam. Yang harus kita ubah itu cara kita memperlakukan mereka," tuturnya.

Hari pun beranjak sore. Saya pun segera pamit pulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com