Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Minta Pengunjung Pulau Maria Tidak Swafoto dengan Wombat

Kompas.com - 16/01/2019, 17:10 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com – Australia adalah rumah bagi beberapa makhluk hidup paling menyeramkan di dunia, seperti tarantula dan beruang. Namun Australia juga sekaligus merupakan rumah bagi beberapa makhluk hidup paling lucu di planet ini.

Salah satu tempat di mana hewan lucu bisa dijumpai adalah Pulau Maria yang tidak jauh dari pantai timur Tasmania. Pulau ini dihuni oleh banyak wombat yang merupakan marsupial menggemaskan nan mirip beruang Teddy.

Baca juga: Mengintip 5 Keajaiban Alam Benua Australia

Selain lucu dan menggemaskan, satwa satu ini juga terkenal karena bentuk kotorannya yang unik berbentuk kubus. Perilaku hewan lucu yang biasanya jinak membuat wombat menjadi target swafoto bagi pengunjung Pulau Maria.

Taman Nasional Pulau Maria merupakan pulau yang tidak dihuni oleh manusia, kecuali petugas taman. Sekarang, pengunjung pulau ini akan disambut dengan tulisan-tulisan yang mengimbau mereka agar menjadi tamu yang terhormat.

Menjaga Wombat sebagai Satwa Liar

Imbauan itu meminta pengunjung untuk menghormati dan melindungi “penduduk asli” Pulau Maria yang berbulu, yakni wombat. Tulisan itu mengingatkan jika wombat adalah satwa liar dan pengunjung diminta untuk menjaga mereka tetap seperti itu.

Pengunjung diminta untuk menghormati segala keajaiban Pulau Maria, mulai dermaga, Tebing Lukis (Painted Cliffs), tebing berbatu, Haunted Bays, dan reruntuhan Maria.

Mengenai wombat, pengunjung diminta untuk tidak mengejar mereka untuk berswafoto. Mereka juga diminta tidak terlalu dekat dengan bayi wombat, tidak mengelilingi mereka, atau mencoba memegangnya.

Pengunjung juga diingatkan untuk tidak meninggalkan sampah. Intinya mereka diminta untuk menjaga keasrian pulau dan menjaga wombat tetap liar seperti aslinya.

“Sebagai negara bagian, kami melakukan banyak pendidikan melalui taman nasional kami, tetapi ada ada bagian Tasmania di mana hewan-hewan tidak bisa didekati,” kata CEO Pariwisata Tasmania, John Fitzgerald yang dilansir dari CNN Travel.

Ia melanjutkan, pihaknya meminta orang-orang untuk menghormati fakta bahwa wombat adalah satwa liar dan menjaga serta menghormati mereka apa adanya.

Membuat Pengunjung Memasuki Pola Pikir yang Menghormati

Fitzgerald mengatakan, imbauan tersebut ada untuk lebih membuat pengunjung memasuki pola pikir yang menghormati.

“Tidak ada peristiwa tertentu yang terjadi, hanya melihat meningkatnya aktivitas orang-orang yang ingin memotret hewan itu dan mendekati mereka. Kita ada di zaman selfie dan orang-orang ingin berswafoto di lokasi berbeda dan dengan orang serta hewan,” ujar dia.

Imbauan seperti itu tidak hanya ada di Australia. Di New Zealand, “Janji Tiaki” yang dimulai pada 2018 juga merupakan cara untuk mendorong pengunjung negara itu agar menghormati lingkungan.

Pulau Maria adalah taman nasional. Itu berarti ada peraturan ketat untuk menjaga kelestarian alamnya. Di pulau ini juga terdapat reruntuhan koloni pidana pertama Australia.

Meski demikian, memeluk wombat tidaklah mustahil di Australia. Jika ingin melakukannya tanpa melanggar aturan, maka pengunjung bisa datang ke Suaka Margasatwa Trowunna di Kota Mole Creek, Tasmania.

Di sini, para wombat telah dibesarkan agar nyaman dengan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com