Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Uniknya Rumah Adat Using di Desa Kemiren Banyuwangi

Kompas.com - 18/02/2019, 07:23 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Untuk bagian dalam rumah adat Using dibagi dalam beberapa bagian yaitu amper atau bagian depan rumah, bale yang merupakan ruang tamu atau ruang kegiatan adat, njerumah atau njero omah yang berarti bagian dalam rumah tempat aktivitas pribadi pemilik rumah dan pawon atau dapur serta ampok yang berada di kanan dan kiri rumah.

Untuk menuju ke dapur, biasanya tamu akan melewati samping rumah, dan masuk melalui pintu dapur sehingga tidak perlu melewati bagian njerumah.

Rata-rata kayu yang digunakan untuk membangun rumah Using berasal dari Pohon Bendo yang zaman dulu cukup mudah ditemukan. Tentunya, pohon yang dipilih adalah pohon Bendo yang cukup tua sehingga rumah yang didirikan lebih awet.

Sementara itu Buang (55), warga Kemiren mengaku jika rumah yang dia tempati saat ini adalah warisan dan kakeknya.

Rumah yang berada tepat di pinggir jalan Desa Kemiren tersebut memiliki lima atap yang terdiri dari Tikel Balung dan Baresan, sementara Cerocogan untuk bagian belakang. Tikel Balung bagian depan berukuran 10 meter dan ukurannya sama dengan ruang bagian belakang yang digunakan njerumah dan pawon.

"Cerocogan dulu buat dapur tapi sekarang di taruh di belakang buat gudang soalnya aktivitas banyak di dapur juga karena banyak tamu yang datang kesini sehingga butuh tempat yang lebih luas," kata Buang.

Ruang tamu rumah adat Using yang ada di Desa Kemiren Banyuwangi, Jawa Timur.KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Ruang tamu rumah adat Using yang ada di Desa Kemiren Banyuwangi, Jawa Timur.
Selain rumah Using, Buang mengaku juga membangun rumah yang lebih modern atau yang dia sebut rumah gedong. Rumah gedong tersebut dibangun mengikuti keinginan anak dan cucunya yang menginginkan rumah modern.

"Jadi tinggal di sini ya di sana di rumah gedong. Tapi kalau saya banyakan disini," katanya.

Rumah adat Using juga masih dilihat di wilayah Sukosari Desa Kemiren Banyuwangi. Untuk menuju ke Sukosari, kita harus berjalan kaki karena tempatnya agak jauh dari jalan utama desa. Terdapat 10 rumah Using yang tertata rapi selaras dengan alam yang masih asri. Gebyok rumah juga diseragamkan yaitu dengan bahan kayu berwarna coklat.

"Sudah hampir setengan tahun seperti ini. Bagian depan rumah, gebyoknya diganti sama pihak desa," kata Mbok Wang saat ditemui Kompas.com di rumahnya.

Tempat tidur di dalam rumah adat Using yang kuno dan menggunakan kelambu.KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Tempat tidur di dalam rumah adat Using yang kuno dan menggunakan kelambu.
Menurutnya, gebyok lama miliknya digunakan untuk membangun ruangan belakang rumah. Mbok Wang juga menjelaskan, ada beberapa wisatawan yang datang ke wilayahnya untuk berjalan-jalan.

"Jumlahnya tidak banyak hanya beberapa, kadang mereka juga mampir untuk ngopi. Rumah kami terbuka untuk siapa pun yang datang kesini," katanya.

Seiring dengan majunya industri wisata di Banyuwangi, Arif Wibowo mengakui rumah adat Using menjadi tren di masyarakat Banyuwangi baik untuk rumah huni, penginapan, kedai atau rumah makan.

Hal tersebut tentunya membawa angin segar bagi dunia arsitektur di Kabupaten Banyuwangi sebagai salah satu upaya pelestarian.

Salah satu bagian dalam rumah adat Using di Desa Kemiren Banyuwangi, Jatim, yang dilengkapi dengan kasur khas Cemeng Abang (hitam merah).KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Salah satu bagian dalam rumah adat Using di Desa Kemiren Banyuwangi, Jatim, yang dilengkapi dengan kasur khas Cemeng Abang (hitam merah).
Namun, Arif juga tidak menampik jika banyak rumah-rumah Using di pedesaan yang kuno dibongkar lalu dijual dan pemilik rumah menggantinya dengan membangun rumah modern.

"Tapi yang terpenting adalah bagaimana rumah Using tetap digunakan masyarakat sebagai hunian bukan hanya sekadar mengikuti tren. Dan tentunya bangunan yang didirikan harus disesuaikan dengan budaya, tradisi dan iklim masyarakat di sekitar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com