Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2019, 18:10 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com – Saat ini ibukota Qatar, Doha mungkin menjadi salah satu kota paling futuristik di dunia. Tak hanya itu, Qatar juga penuh dengan tempat-tempat futuristik dengan teknologi canggih.

Namun, hanya berjarak sekitar satu jam dari Doha, rasanya mungkin bagaikan melintasi mesin waktu yang membawa pengunjung ke masa kehidupan di Teluk Arab berabad-abad silam.

Tempat yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Doha itu adalah Al Zubarah. Berbeda dengan Doha yang futuristik, Kota Al Zubarah begitu sunyi dengan bangunan peninggalan sejarah masa lalu.

Baca juga: Qatar Berencana Bangun Resor Halal di Mandalika

Meski sekarang tampak seperti kota mati, Al Zubarah pernah berjaya dan berkembang pesat pada pertengahan abad ke-18 atau sekitar tahun 1700-an hingga 1800-an. Dulunya kota ini menjadi pusat perdagangan, khususnya mutiara.

Kota Al Zubarah dengan benteng-benteng nan kuat ini didirikan oleh para pedagang. Kota ini kemudian bangkit dan berkembang menjadi pelabuhan internasional utama dengan jaringan perdagangan melalui laut ke berbagai tempat di penjuru dunia.

Ketika masa kejayaannya, Al Zubarah diperkirakan dihuni oleh 9.000 orang. Dilansir dari CNN Travel, menurut para arkeolog, tempat tinggal masyarakat dulunya membentang lebih dari 1,4 kilometer di sepanjang pantai.

Baca juga: Sejarah Red Fort, Monumen Bersejarah Paling Ikonik di Delhi

Pembangunan kota ini direncanakan dengan sangat berhati-hati. Ada arsitektur istana megah yang begitu besar. Ada pula bangunan lain seperti halaman rumah berdinding batu, masjid, gubug nelayan, dan area manufaktur.

Runtuhnya Kota Pelabuhan Internasional

Selain menjadi pusat perdagangan mutiara, kegiatan ekonomi Al Zubarah juga disokong oleh produksi sari kurma dalam jumlah besar yang berguna untuk pemanis dan pengawet. Kini para arkeolog telah menemukan hampir 40 tempat pemerasan sari kurma.

Namun Kota Al Zubarah terus mendapat seranga. Kota ini pun sebagian besar hancur pada tahun 1811 dan benar-benar ditinggalkan setelah itu. Karena ditinggalkan, bangunan yang ada di sana pun mulai tidak terawat.

Reruntuhan Masjid di Situs Arkeologi Al Zubarah, Qatar.Shutterstock Reruntuhan Masjid di Situs Arkeologi Al Zubarah, Qatar.

Puluhan tahun berlalu, pasir yang berembus dari gurun di Qatar dan sekitarnya muai menyelimuti reruntuhan Kota Al Zubarah. Kini wilayah arkeologi di sepanjang pantai dipenuhi reruntuhan kota.

Ditemukan pula banyak sisa permukiman yang dibentengi untuk melindungi sumur-sumur di dalam kota yang penting. Salah satu peninggalan yang paling terkenal adalah Benteng Al Zubarah yang sekarang menjadi obyek wisata andalan.

Sekarang ini reruntuhan Kota Al Zubarah telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNN Travel
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia

Panduan Lengkap ke Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia

Travel Tips
India Peringkat 6 Negara Penyumbang Turis Asing Terbanyak ke Indonesia

India Peringkat 6 Negara Penyumbang Turis Asing Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
5 Tips Wisata ke Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten, Datang Pagi

5 Tips Wisata ke Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten, Datang Pagi

Travel Tips
7 Museum di Jakarta yang Instagramable buat Liburan Akhir Tahun 

7 Museum di Jakarta yang Instagramable buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Intip Isi Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia, Ada Apa Saja?

Intip Isi Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia, Ada Apa Saja?

Jalan Jalan
4 Tips Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Registrasi Online Dulu

4 Tips Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Registrasi Online Dulu

Travel Tips
14 Aturan Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Boleh Memotret di Area Tertentu

14 Aturan Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Boleh Memotret di Area Tertentu

Travel Update
Pengalaman Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Lihat Pusaka Pangeran Diponegoro

Pengalaman Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Lihat Pusaka Pangeran Diponegoro

Jalan Jalan
10 Kota Termurah di Dunia 2023, Mana Saja?

10 Kota Termurah di Dunia 2023, Mana Saja?

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten

Harga Tiket dan Jam Buka Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten

Travel Update
3 Wisata sambil Olahraga Alam Bebas di Bangka, Akses Dekat ke Bandara

3 Wisata sambil Olahraga Alam Bebas di Bangka, Akses Dekat ke Bandara

Travel Update
5 Aktivitas di Pantai Klotok Wonogiri, Main Air hingga Naik ATV

5 Aktivitas di Pantai Klotok Wonogiri, Main Air hingga Naik ATV

Travel Tips
10 Kota Termahal di Dunia, Peringkat 1 dari Negara Tetangga Indonesia 

10 Kota Termahal di Dunia, Peringkat 1 dari Negara Tetangga Indonesia 

Travel Update
5 Aktivitas di Pameran Repatriasi, Lihat Arca dan Ambil Majalah Gratis

5 Aktivitas di Pameran Repatriasi, Lihat Arca dan Ambil Majalah Gratis

Travel Tips
Harga Tiket Terbaru Gunung Api Purba Nglanggeran, Siang dan Malam Berbeda

Harga Tiket Terbaru Gunung Api Purba Nglanggeran, Siang dan Malam Berbeda

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com