Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

BI: Industri Pariwisata Jadi Sektor Paling Hasilkan Devisa

Kompas.com - 23/03/2019, 08:45 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- Bank Indonesia (BI) menyatakan pariwisata merupakan sektor yang paling efektif untuk mendongkrak devisa Indonesia. Salah satu alasannya karena sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan pariwisata terdapat di dalam negeri.

Selain sumber daya manusia (SDM), sumber daya yang dimaksud antara lain luas wilayah serta keragaman yang ada di tanah air. Sumber daya inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.

Terlebih saat ini, di Indonesia tersedia beragam destinasi eksotis dan memukau. Tidak hanya wisata alam yang kaya, wisata budaya serta sejarah di Indonesia juga tidak kalah menarik. Ini karena Indonesia memiliki ratusan suku yang tersebar dari Aceh (Sabang) hingga Papua (Merauke).

Untuk itu, bank Indonesia (BI) bersama pemerintah menargetkan mampu mengumpulkan devisa sebesar 20 miliar dollar AS atau setara Rp 2,8 triliun (1 dollar =Rp14.000).Target tersebut, lebih besar 3 miliar dollar AS dibandingkan perolehan devisa dari pariwisata tahun lalu yakni 17 miliar dollar AS atau Rp 2,3 triliun.

Baca juga6 Langkah Pemerintah Tingkatkan Devisa Pariwisata Indonesia

Besarnya potensi yang dimiliki di industri pariwisata membuat pemerintah yakin bahwa jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang ke Indonesia akan terus bertambah.

Targetkan kunjungan wisman naik

Pemerintah pun menargetkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada 2019 mencapai 20 juta orang. Target tersebut, lebih besar dibandingkan jumlah wisman yang datang tahun lalu, yaitu lebih dari 16 juta orang.

Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan perolehan sebelumnya pada 2013 yang hanya 8,8 juta orang. Di sisi lain pada 2018, sektor pariwisata Indonesia tercatat dengan pertumbuhan tertinggi peringkat ke-9 di dunia, versi The World Travel & Tourism Council (WTTC).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun melihat potensi besar pada pariwisata dan sektor industri yang terkaitnya. Karenanya, Jokowi berkomitmen untuk mengembangkan sektor pariwisata.

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kendari, Sulawesi Selatan, Jumat (1/3/2019). Pesawat kepresidenan yang sebelumnya berangkat dari Gorontalo, tiba di Bandara Haluoleo, Kendari pukul 17.40 WITA.KOMPAS.com/Ihsanuddin Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kendari, Sulawesi Selatan, Jumat (1/3/2019). Pesawat kepresidenan yang sebelumnya berangkat dari Gorontalo, tiba di Bandara Haluoleo, Kendari pukul 17.40 WITA.

"Peluang pada pariwisata sangat besar sekali, kita (Indonesia) masuk enam besar negara terindah di dunia kemudian, kita juga masuk 10 besar negara yang wajib dikunjungi," katanya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (20/3/2019).

Untuk itu, Jokowi memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk konsentrasi menggarap empat destinasi pariwisata prioritas dari 10 Bali Baru yang sedang dikembangkan dari sisi infrastruktur.

Baca jugaKemenpar Rilis 10 Acara Unggulan Pariwisata Sepanjang 2019

Empat destinasi pariwisata prioritas yang dikonsentrasikan untuk dibangun infrastruktur pendukungnya lebih dulu, yakni Mandalika, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Borobudur.

Diyakini, dengan infrastruktur yang baik maka performa sektor pariwisata akan meningkat, sehingga masyarakat di sekitarnya merasakan langsung dampaknya.

Contohnya seperti, kemudahan akses bagi transportasi yang secara langsung akan turut mendorong penambahan pembukaan penginapan, tur wisata, dan pedagang usaha mikro kecil menengah (UMKM).

#IndonesiaOptimis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com