Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Pernah Larang Orang Menyandarkan Kursi di Pesawat

Kompas.com - 13/06/2019, 07:08 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duduk di kursi kelas ekonomi, apalagi untuk perjalanan jarak jauh jelas bukan hal yang menyenangkan. Jarak antar kursi yang sempit membuat ruang gerak terbatas. Apalagi jika kamu orang yang punya tinggi badan di atas rata-rata, menambah ketidaknyamanan selama duduk di pesawat.

Tak heran jalan satu-satunya adalah menyandarkan kursi yang diduduki ke arah belakang. Namun persolannya tidak berhenti sampai di sana, menyandarkan kursi ke belakang saat di pesawat berarti beresiko membuat penumpang tidak nyaman.

Hal ini juga yang menjadi perdebatan di kalangan penumpang boleh atau tidak sebenarnya menyandarkan kursi saat di pesawat, sampai maksimal?

"Menyandarkan kursi pesawat ini seperti permainan menang dan kalah, satu penumpang merasa nyaman, satu penumpang akan merasa tidak nyaman karenanya," kata desainer kabin pesawat James Lee.

Baca juga: 4 Etika Perjalanan Saat Ada Bayi Menangis di Pesawat

Berbeda dengan kru kabin Carrie A. Trey yang mengatakan semua orang punya hak untuk menyandarakan kursinya.

"Anda punya jak menyandarkan kursi Anda, begitu pula orang di deban Anda. Anda bayar tiket untuk kursi itu, jadi itu hak Anda," jelas Carrie.

Ribut karena Sandaran Kursi

Pada 2014, dua orang penumpang United Airlines ribut di pesawat lantaran masalah sandaran kursi. Penumpang di belakang melarang penumpang di depan untuk menyandarkan kursinya.

Kejadian ini berakhir ribut sampai perlu dilerai kru kabin. Berakhir ke duanya diturunkan oleh maskapai di bandara terdekat.

Kejadian ini membuat United Airlines memberi peraturan bagi penumpang, tidak ada yang boleh melarang penumpang lain menyandarkan kursinya.

"Duduk membuat sakit tubuh manusia. Jika duduk terlalu lama dalam satu posisi, akan membuat otot dan sendi jadi kram," kata ahli tulang Greg Cheyne.

Baca juga: Tiket Pesawat Mahal, Pemerintah Didorong Terapkan Open Sky

Cheyne mengatakan untuk orang dengan tubuh tinggi imbas duduk terlalu lama dengan posisi tegak di pesawat akan lebih parah, yakni membuat lutut hancur dan tak dapat bergerak.

Founder dari International Travel Health Consultants, Dr. Rajiv Narula menyebutkan duduk dalam posisi sama dan tegak selama lebih dari delapan jam beresiko fatal. Penyumbatan darah dapat terjadi di kaki terus sampai ke paru-paru yang menyebabkan kematian.

Jadi tidak ada alasan untuk melarang seseorang untuk menyandarkan kursi ke belakang saat di pesawat. Namun ada baiknya sebagai penumpang yang beretika, lihatlah terlebih dahulu kondisi penumpang di belakang.

Misalkan mereka sedang makan, menaruh minuman, menggendong anak, atau menaruh laptop di meja kursi tunggulah beberapa saat untuk menyandarkan kursi atau minta izin langsung.

Jangan lupa tegakkan kursi pesawat saat waktu penyajian makan tiba dan waktu pesawat lepas landas serta mendarat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com