Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dorong Wisata Kuliner, Aceh akan Gelar ACF 2019

Kompas.com - 03/07/2019, 12:00 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan kuliner sangat luar biasa.

Terlebih, kuliner Aceh makin istimewa karena merupakan hasil perpaduan dari empat negara, yakni Arab, Tiongkok, Eropa, dan India.

"Dengan perpaduan ini, rasa dan tampilan kuliner Aceh sangat kaya rempah, hurih, lezat, dan pedas," ucap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rizki Handayani di Jakarta seperti dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Rizki, dengan kuliner yang begitu kaya, sudah selayaknya Aceh terus didorong untuk menampilkan pesona kulinernya. Apalagi kuliner menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pariwisata.

"Kuliner itu daya tariknya hingga 30-50 persen dan menyerap tenaga kerja 30 persen. Dari beberapa data, wisatawan yang datang ke suatu daerah, hampir 50 persen spending-nya kuliner," ujarnya.

Maka dari itu, guna semakin mempromosikan kuliner Aceh, pada 5-7 Juli 2019 mendatang akan diselenggarakan Aceh Culinary Festival (ACF) 2019.

Dengan mengusung tema "The Authentic Food Experience", gelaran tersebut akan menyajikan 1.000 jenis makanan dan minuman.

“Kuliner memang salah satu daya tarik wisata Aceh yang bernilai jual sangat tinggi, selain kenikmatan citarasa, cerita, adat dan budaya yang ada dibalik beragam hidangan khas Aceh juga menambah nilai dan keunikan berwisata kuliner di Aceh,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin, Selasa (16/5/2019).

Berbagai aktivitas menarik

Festival yang akan diselenggarakan di Taman Sulthanah Safiatuddin, Lampriek, Banda Aceh itu, nantinya akan diisi dengan berbagai acara seputar kuliner.

Misalnya, The Food Market yang dibagi ke dalam enam zona utama, yaitu Zona Rumoh Makan Aceh, Aceh Food Market, Nusantara Food Market, The World Gourmet, Fusion Food, dan Food Innovation.

Ada juga kegiatan Culinary Camp yang diisi dengan berbagai kelas kuliner, seperti demo masak, workshop, dan diskusi kuliner.

Di kelas-kelas kuliner itu, pengunjung dapat menambah pengetahuan tentang kuliner Aceh. Mulai dari bahan baku, bumbu, hingga proses memasak serta cerita di balik setiap hidangan.

"Kami akan mendatangkan ahli kuliner berskala lokal, nasional, dan internasional. Mulai dari chef, researcher, food writer, food vlogger, blogger, food photographer, gastronomist, food stylist, hingga mixologist," kata Jamaluddin.

Nuansa Aceh semakin kental dengan diselenggarakannya khanduri.

Khanduri merupakan budaya makan bersama yang berperan penting dalam budaya Aceh karena hampir semua siklus hidup masyarakat Aceh dirayakan dengan khanduri.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com