YOGYAKARTA, KOMPAS. com - Mengunjungi Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, wisatawan dimanjakan dengan panjangnya titik pantai, wisata alam, dan belasan goa yang sudah dibuka untuk umum.
Salah satu goa yang menarik perhatian pengunjung minat khusus yakni Goa Song Gilap di Dusun Klumpit, Desa Kenteng, Kecamatan Ponjong.
Untuk menuju ke lokasi Song Gilap, berjarak sekitar 17 kilometer atau 35 menit dengan pusat kota Wonosari, Gunungkidul.
Baca juga: Asal Usul Nama Goa Batu Cermin yang Dikunjungi Jokowi
Sesampainya di Desa Kenteng, pengunjung harus menyusuri jalan cor blok dengan kontur naik turun hingga Dusun Klumpit.
Menuju SD Klumpit ada simpang 3 itu pengunjung mengambil jalur yang terbuat dari cor beton. Sesampainya di sana pengunjung terdapat plakat bertuliskan 'Goa Gilap'.
Pemandu wisata Goa Song Gilap, Joko Wastiyo mengatakan, keistimewaan Goa Song Gilap dibanding goa lainnya yakni adanya istana ornamen di dalam goa.
Di istana ornamen itu ada banyak batu berbentuk mirip jamur dan bunga teratai.
"Menuju ke istana ornamen itu membutuhkan waktu selama 2 jam dari mulut goa. Jalur untuk menuju ke istana ornamen itu melewati aliran sungai. Kedalamannya pun beragam, ada yang setinggi mata kaki, lutut orang dewasa, hingga setengah badan orang dewasa," kata Joko.
Menurut dia dengan perjalanan yang cukup lama, pengunjung tidak perlu takut. Sebab, pengelola sudah menyediakan pemandu yang berpengalaman memasuki goa.
Saat sampai di istana ornamen, pengunjung pun diimbau untuk tidak menyentuh bebatuan meski sangat cantik dan menarik perhatian.
"Ornamen itu tumbuh, kalau disentuh tangan manusia bisa menghambat perkembangannya," ujar Joko saat dihubungi Senin (5/8/2019).
Pengunjung pun tidak bisa setiap hari mengunjungi Goa Song Gilap. Sebab, sungai ini akan bertambah vokumenya saat musim hujan.
Seperti goa pada umumnya, untuk menikmati keindahannya, wisata ini dijual per paket sebesar Rp 750.000 untuk 5 orang. "Musim hujan kami belum berani mengajak masuk wisatawan, karena volume air sungai bertambah," ucap Joko.
Permasalahan lainnya adalah masalah jaringan internet, sinyal provider, maupun akses jalan dari Kecamatan Ponjong belum baik. Akibatnya pihak pengelola belum bisa promosi maupun membuka wisata secara cepat.
"Saat ini kebanyakan dari mahasiswa atau pelajar. Ini memang wisata minat khusus, dan hanya orang-orang yang ingin tahu saja tentang Goa Song Gilap," katanya.
Joko memaparkan, untuk rencana ke depan bagi wisatawan yang tidak bisa masuk ke dalam goa saat musim hujan, akan dibuka wisatawan umum yakni outbound, camping, untuk menikmati alam yang ada sambil memberi makan monyet ekor panjang, yang biasanya akan keluar saat diberi makanan.
"Goanya itu luas banget di dalam, mau main bulu tangkis saja bisa. Sekarang dikembangkan anak saya," katanya.
Memang Goa Song Gilap belum banyak diketahui orang. Ketika sejumlah jurnalis datang ke lokasi pun tidak ada pengunjung sama sekali pada hari Minggu (4/8/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.