Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Gurita Hidup Khas Korea, Ini Cara Aman buat Kamu

Kompas.com - 01/09/2019, 19:41 WIB
Ni Putu Dinanty,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKorea Selatan merupakan salah satu negara yang menyantap hidangan mentah selain Jepang. Tidak hanya mentah, melainkan makanan seperti gurita yang disajikan hidup-hidup pun juga disantap.

“Makan gurita hidup sangat baik untuk kadar gula darahmu karena mengandung taurin,” ujar salah satu kepala koki Kim Sang Jin.

Menurut situs Korea Portal, prajurit Kendo biasa memakan Sannakji yang diyakini dapat meningkatkan kekuatan fisik.

Baca juga: Mengapa Orang Korea Makan Gurita Hidup?

Banyak orang Korea suka memakan langsung gurita secara utuh. Kim Sang Jin memberi tahu cara menyantap gurita hidup tersebut.

Pertama, pegang kepala gurita dan remas tentakel ke bawah untuk mengeluarkan lendir karena bagian tersebut tidak terlalu enak untuk dimakan. Kemudian bisa dimakan langsung atau digulung dengan sumpit.

Namun, memakan gurita secara utuh umumnya dianggap berbahaya. Seseorang bisa mulai tersedak kapan saja.

Cara aman untuk memakan gurita hidup salah satunya adalah memotong tentakel gurita menjadi ukuran yang lebih kecil. Potongan gurita kecil akan memudahkan kamu untuk mengunyah.

Kunci amannya saat menyantap sannakji adalah kunyah, kunyah, kunyah, dan kunyah gurita dalam potongan kecil.

Baca juga: Awas! Makan Gurita Hidup seperti Ria Ricis Bisa Sebabkan Kematian

Resiko terburuk saat memakan gurita dengan potongan besar adalah kematian. Tentakel gurita bisa tersangkut di tenggorokan manusia.

Menyantap gurita hidup sebaiknya setelah dipotong kecil-kecil dengan menggunakan sumpit. Tentakel terus bergerak di atas piring hingga seseorang harus memegangnya erat dengan sumpit. Gurita yang sangat segar terkadang dapat terus bergerak di tenggorokan.

Sannakji adalah nama makanan khas Korea yang berasal dari gurita hidupDok. Korea Tourism Organization Sannakji adalah nama makanan khas Korea yang berasal dari gurita hidup

Gurita disajikan dengan semangkuk wijen. Jika tidak dihidangkan dengan wijen maka akan tersangkut di tenggorokan. Bahan-bahan lain yang bisa melengkapi hidangan itu adalah semangkuk cabai, cuka dan gula yang dicampur sebagai saus.

Banyak yang penasaran terhadap gurita pada hidangan Sannakji masih hidup atau tidak. Pada saat Sannakji disajikan di atas meja gurita itu sudah mati. Namun, tentakelnya terus bergerak karena aktivitas saraf gurita yang terus mati.

Baca juga: Ria Ricis Makan Gurita Hidup, Ini Bedanya dengan Sannakji Hidangan Gurita Hidup Khas Korea

"Hal itu tidak direkomendasikan. Ada bahaya tersedak terutama dari tentakel pengisap yang tersangkut di bagian dalam tenggorokan, yang menyebabkan penyumbatan, " kata penulis dan ahli gizi Jenny Tschiesche kepada INSIDER.

Menurut Tschiesche, gurita merupakan makanan laut yang tidak berisiko membuat orang keracunan sehingga hal tersebut membuat orang Korea dapat mengonsumsi gurita hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com