Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Haru Perajin dan Pemusik Sasando saat Terima Bantuan Peralatan Modern

Kompas.com - 03/09/2019, 09:06 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Wajah Djitron Pah terlihat sumringah, begitu melihat sejumlah peralatan baru yang diterimanya dari pihak Politeknik Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (27/8/2019) sore.

Perajin sekaligus pemain musik petik Sasando asal Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang itu, kini telah terbantu dengan mesin modern untuk membuat alat musik asli Kabupaten Rote Ndao itu.

Selama ini, Djitron hanya mengandalkan beberapa peralatan sederhana untuk pembuatan Sasando. Peralatan itu peninggalan dari sang ayah, almarhum Yeremias Aogust Pah sejak tahun 1970-an.

Yeremias Aogust Pah, tercatat pernah dianugerahi gelar maestro (seniman senior) Sasando oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (kini Kementerian Pariwisata) pada 2007 silam.

Peralatan yang diterima Djitron, diantaranya mesin bor, mesin gurinda, mesin pintal senar, mesin jahit juki, mesin pemipih, mesin gergaji ukir jigsaw, papan nama neon box, meja kerja dan lemari pajangan.

Sejumlah peralatan itu, diserahkan langsung oleh empat orang dosen Politeknik Negeri Kupang, yakni Melsiani R F Saduk,ST.,MT (Teknik Mesin), Fransisko Piri Niron, ST.,M.Si (Teknik Mesin), Heni M Sauw,SE.,MM (Administrasi Bisnis), Nikson Fallo,ST.,M.Eng (Teknik Elektro).

Rasa bahagia Djitron tak bisa Ia sembunyikan. Pria berusia 35 tahun itu terus saja tersenyum dan mencoba semua peralatan baru itu satu per satu.

Djitron bersama saudara saudarinya, menghuni rumah peninggalan orang tuanya di Jalan Timor Raya km 22, Desa Oebelo.

Kanan dan kiri rumah berbahan kayu itu cukup tandus. Hanya daun kelapa dan pohon lontar yang menjadi pewarna halaman tempat usaha Djitron.

Lokasi pembuatan sasando menempel persis di sisi kiri rumah. Bengkel tersebut cukup sederhana.

Dindingnya terbuat dari bambu dan lantainya masih berupa tanah. Ukurannya 3×5 meter. Aneka perkakas seperti gunting, obeng, dan tang tertata rapi di sebuah meja kayu yang berukuran 1×2 meter.

Dari usaha pembuatan Sasando itu, Djitron mempekerjakan lima orang karyawan, termasuk kerabatnya.

"Tadi waktu kasih turun mesin di sini, saya terharu dan saya cari tempat untuk menangis. Tadi ada karyawan saya yang tanya kenapa menangis, saya bilang terharu bukan karena sedih, tapi bahagia,"ungkap Djitron, saat diwawancarai Kompas.com.

Djitron pun bersyukur, karena akhirnya bisa memiliki peralatan modern, setelah puluhan tahun lamanya bekerja memproduksi Sasando dengan peralatan manual yang sederhana.

Djitron mengaku, jika menggunakan peralatan sederhana, pembuatan satu buah Sasando memakan waktu lama, sehingga banyak pesanan dari para pembeli, terpaksa ditolak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com