Di bulan Desember aja Venesia cukup padat, entah seperti apa penuhnya kalau jalan-jalan ke Venesia saat summer. Bisa jadi susah gerak di sana.
Susah untuk gak notice kehadiran San Marco Basilica di Piazza San Marco. Meski saat saya jalan-jalan ke Venesia sedang hujan deras, saya tetap amazed dengan gereja bergaya arsitektur Italian Byzantine ini.
Perhatikan saja fasad depannya yang dipenuhi artwork, patung-patung, serta hiasan yang detail. Terlihat fantastic! Sementara dinding dalamnya dilukis dengan indah, begitu juga langit-langit kubahnya yang dihias dengan karya seni Byzantium.
Bangunan San Marco Basilica terpengaruh gaya arsitektur Eropa Barat, Islam, dan Byzantium. Hal ini terkait dengan masa lalu Venesia sebagai kekuatan utama di lautan pada masa itu.
Untuk masuk ke gereja yang dibangun sejak tahun 1902 ini saya mesti antre sekitar setengah jam. Kalau fasad depannya menakjubkan, sebenarnya bagian dalamnya terlihat tua dan biasa saja. Tiket masuk gereja sebenarnya gratis, tapi untuk masuk ke beberapa bagian khusus perlu beli tiket.
Saya waktu itu memilih untuk masuk ke St.Mark’s museum dengan harga 5 Euro (tiket hanya bisa dibeli on the spot) demi melihat dan berfoto bersama kuda-kuda Doge yang muncul di film Inferno.
Kalau St.Mark’s Basilica adalah bangunan terpopuler di Venesia, Piazza San Marco merupakan alun-alun paling terkenal. Terletak di Grand Canal dan menghadap pulau San Giorgio Maggiore, Piazza San Marco menjadi salah satu tempat pertama yang dituju turis yang jalan-jalan ke Venesia.
Alun-alun ini tampak indah karena dikelilingi bangunan yang menakjubkan seperti San Marco Basilica, Campanile, Doge’s Palace, Torre dell’Orologio, dan bangunan indah dengan gerbang melengkung. Susah untuk tak melewatkan waktu barang sejenak di Piazza San Marco.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan