Menara berwarna orange yang berada di seberang San Marco Basilica ini memiliki tinggi 98,6 meter. Bangunannya terbuat dari batu bata merah dan di puncaknya berdiri patung emas malaikat Gabriel.
Campanile yang dibangun pada tahun 1902 dulunya berfungsi sebagai menara pengawas namun sekarang menjadi menara pandang bagi turis yang jalan-jalan ke Venesia dan ingin melihat pemandangan terbaik Venesia dari atas.
Sama dengan saat mau masuk ke San Marco Basilica, untuk masuk dan naik ke puncak Campanile saya mesti antre lama di bawah terpaan hujan. Mana gak bawa payung pula, karena gak ngecek juga kalau Venesia bakalan hujan.
Untungnya jas hujan saya ada tudungnya, jadi agak selamatlah muka dan rambut saya. Tiket masuknya 8 Euro.
Untuk naik ke puncak Campanile cukup naik lift. Sayangnya karena waktu itu sedang hujan deras, di puncak menara anginnya super kenceng! Pemandangan sekitar Venesia pun banyak yang tertutup kabut dan hujan.
Angin dan udara dinginnya terasa serem deh pokoknya!. Meski begitu saya gak nyesel sih naik ke atas Campanile karena toh Venesia masih terlihat cantik juga.
Ada ratusan kanal yang mengalir diantara pulau – pulau di Venesia, dan Grand Canal adalah yang terbesar. Saat jalan-jalan ke Venesia, saya sempatkan jalan-jalan di sekitar Grand Canal sambil mengamati kesibukan di sekitarnya.
Mulai dari deretan gedung – gedung kuno dari abad ke-13 di sepanjang kanal, 4 jembatan yang dipenuhi dengan turis, hingga lalu lintas sepanjang kanal yang sibuk dengan gondola yang lalu lalang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.